Penyuluh KB Perlu ditambah

KEBUMEN-Penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Kebumen mengadu ke Deputi Advokat Penggerak dan Informasi BKKBN Pusat, Drs Hardiyanto. 

Mereka meminta penambahan penyuluh yang menjadi ujung tombak penanganan KB di kabupaten berslogan 'Beriman' tersebut . Hal ini mengemuka saat dialog yang disiarkan Stasiun Ratih Tv, Rabu (11/7) kemarin-

Terungkap, dari 98 peryuluh KB pontang-panting rnenangani sebanyak460 desa yang ada di Kebumen. Mereka pun mengaku kewalahan. Terlebih cakupan penanganannya juga terkait pemberdayaan peremptan serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dialog tersebut juga menghadirkan Aster Panglima TNI Mayjen TNI S Widjonarco dan Assisten III Setda Pemkab Kebumen Ir. Tri Haryono. Hadir Dandim 0709 Keburnen letkol Inf Dany Rakca Andalasawan SAP, Kepala BKKBN Provinsi Jateng Dra Sri Murtiningsih
As, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Kebumen Dra Retno Yuliati MSi.

Pengaduan penyuluh KB ke deputi itu dijawab Assisten Ir. Tri Haryono mengemukakan, adanya kekurangan penyuluh tersebut  diupayakan secara bertahap setiap tahun. Aster Panglima TNI Mayjen Widjonarco menekankan pentingnya tenaga penggerak
desa untuk ikut membantu penyuluh KB. "Selama ini, Babinsa TNI yang berada di Koramil-koramil selalu membantu penanganan KB dimasing-masing wilayahnya." kata dia

TNI telah dilatih dalam berbagai bidang disiplin kerja sehingga tidak hanya mahir dalam berperang saja. Pada era damai sekarang ini, lanjut Widjonaro, TNI dituntut ikut berperan serta mernbantu kesulian yang dirasakan rnasyarakat Seperti dalam bidang Pertanian kesebatan dan KB.

KBKes

Kepala BPPKB Kabupaten Kebumen Dra Retno Yuliati MSi mengemukakan, kunjungan Aster PanglimaTNl dan Deputi BKKBN ini dalam rangka penutupan KB dan Kesehatan (KB-Kes) di SMAN I Ayah pada Kamis (12/7). Sebelum mengikuti acara dialog di stasiun tv milik Pemkab tersebut, mereka mengikuti jamuan makan siang bersama Bupati H Buyar Winarso di PendaPo.

Retro Yuliati mengemukakan penanganan KB di Kebumen saat ini mencapai 77, 11 % dari  pasangan usia subur (PUS)  sebanyak 213.215 orang.  Sisanya masih dalam kondisi hamil, pasangan muda dan pasangan yang tidak ingin memiliki anak lagi tanpa KB. "Kami terus menambah jumlah peserta KB (akseptor)" katanya.

Hingga Juni, peserta KB berjurnlah 15.673 orang yang terdiri dari KB implan 5.260 orang. Peserta IUD 1.217 orang, MOW 214 orang, dan MPO 2 orang. Sedangkan kondom 189 orang, suntik 7328 orang, pil 953 orang. K5-91)

 

Sumber : Koran Suara Merdeka

 


167679.jpg mbah yenke.jpg