Lima Desa Deklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen -- Sebanyak 5 desa di Kabupaten Kebumen berkomitmen untuk berperilaku hidup sehat, khususnya dalam hal tidak buang air besar sembarangan. Komitmen tersebut diwujudkan dalam pendeklarasian Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Deklarasi dilakukan secara bersama-sama di Balai Desa Tirtomoyo Kecamatan Poncowarno, Senin ( 25/3).
Kelima desa tersebut adalah Desa Tirtomoyo dan Desa Kebapangan Kecamatan Poncowarno,Desa Sukomoyo Kecamatan Rowokele, Desa Tlogowulung Kecamatan Alian serta Desa Condongcampur Kecamatan Sruweng. Dalam kesempatran tersebut juga diadakan Serah Terima Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Kebapangan dan Kedungdowo Kecamatan Poncowarno Tahun 2012.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Kebumen Djuwarni,Amd.Pd, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kebumen dr Hj Rini Kristiani, Kasubdit Higiens dan Sanitasi Pangan Kementrian Kesehatan RI Mahmud Yunus,SKM,M.Kes, perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, serta para camat desa terkait.
Bupati Kebumen dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Djuwarni,Amd.Pd berharap agar deklarasi tersebut dapat lebih memotivasi masyarakat untuk senantiasa berperilaku hidup sehat, utamanya dalam Buang Air Besar tidak sembarangan tetapi dilakukan pada tempat yang telah disediakan. Bupati juga berharap predikat sebagai Desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan) dapat dijaga dan terus dipelihara demi tercapainya masyarakat sehat dan sejahtera.
Sementara Camat Poncowarno Seto,S.Sos dalam laporannya menyampaikan bahwa Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan, saat ini merupakan desa yang ke 20, 21, 22, 23, dan ke 24 desa yang telah melakukan deklarasi SBS di Kabupaten Kebumen. Di Kecamatan Poncowarno sendiri dari 11 desa yang ada, telah 4 desa yang mendeklarasikan SBS. Yakni Desa Soka pada tahun 2008, serta Desa Kedungdowo pada tahun 2010 serta Desa Tirtomoyo dan Kebapangan pada hari ini.
Diakui Seto, untuk merubah perilaku masyarakat menuju perilaku hidup sehat dan bersih, tidak semudah membalik tangan. Tetapi melalui proses dan butuh waktu yang lama. Namun dengan dukungan dan kerjasama yang baik dari berbagai sektoral, masyarakat semakin berperilaku sehat dan bersih. Di tambah lagi dengan adanya bantuan dari pemerintah baik dalam bentuk sarana prasarana sanitasi dan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat .
Kesadaran Masyarakat
Terkait Program PAMSIMAS, keberhasilan program juga sangat dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk berusaha mengubah perilaku dan pola hidupnya. Karena itu upaya percepatan pembangunan sanitasi berbasis masyarakat juga dilakukan dengan melibatkan multi pihak dan saling berkoordinasi.
Peran aktif dan perilaku masyarakat menjadi faktor kunci yang harus kita perhatikan bersama.Karena masyarakatlah yang menjadi subyek sekaligus menikmati hasil-hasil pembangunan, termasuk pembangunan Pamsimas, yang sedang dan akan terus kita laksanakan. "Agar masyarakat ikut berpartisipasi dan merasa ikut handarbeni terhadap program tersebut, sudah seharusnya PAMSIMAS melibatkan masyarakat, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pengoperasian dan pemeliharaan. -nn