Petani Lahan Pasang Surut di Kebumen Harus Tahan Banting
KEBUMEN (KRjogja.com) - Petani lahan pasang surut di Desa Tanahsari dan Roworejo Kabupaten Kebumen harus tahan banting karena membutuhkan waktu sampai 7 bulan agar bisa memanen hasilnya.
"Bila kami mulai tanam di bulan Januari 2013 misalnya, sangat mungkin panennya di Juli 2013 mendatang," ungkap H Makmur (70), salah satu petani lahan pasang surut di Dukuh Jombor, Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Rabu (20/03/2013).
Makmur menjelaskan panjangnya durasi tanam itu disebabkan permusim tanam mereka harus mengulang-ulang penanaman bibit, 3 sampai 4 kali. "Jangan tanya berapa biaya bertanam bibitnya saja. Belum biaya kebutuhan pupuk dan lainnya karena berulang-ulang lahan tergenang banjir. Akibatnya, bibit yang baru ditanam harus diganti dengan baru," kata Makmur.
Para petani setempat mengistilahkan lahan mereka sebagai sawah 'tak normal' yang bertabiat 'tak ramah' karena semula merupakan rawa-rawa yang rentan banjir bila curah hujan tinggi. Sebagian petani mencoba bertahan dengan 'ketidakramahan' itu dan sebagian lainnya sudah jenuh dan membiarkan sawah terbengkelai ditumbuhi tanaman liar. (Dwi)