Calon Penghuni Panti Asuhan Harus Diverifikasi

KEBUMEN (KRjogja.com) - Sejumlah panti asuhan di Kebumen kini sudah tak perlu bersusah payah mencari anak asuh. Karena, banyak warga masyarakat yang datang langsung menitipkan anggota keluarga mereka untuk diasuh. Sebaliknya, masih ada beberapa panti asuhan yang 'sepi peminat' sehingga harus terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, mencari anak asuh.

"Memang cara mendapatkan anak asuh antara panti asuhan yang satu dengan panti asuhan lainnya tak sama. Namun ada hal prinsip yang harus dilakukan, yaitu upaya untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap asal-usul calon anak asuh agar tak menimbulkan masalah," ujar Pengasuh Panti Asuhan (PA) Muhammadiyah Gombong  Kebumen, Ny Yatiman, di ruang kerjanya, Selasa (19/03/2013).

Menurut Ny Yatiman PA Muhammadiyah Gombong termasuk salah satu panti asuhan yang tak sulit mendapatkan anak asuh, karena banyak warga masyarakat yang datang menyatakan minatnya menitipkan anggota keluarga mereka. Selain anak yatim, piatu dan yatim piatu, banyak pula calon anak asuh yang masih memiliki orangtua lengkap namun termasuk keluarga miskin. Namun demi mengantisipasi munculnya masalah yang tak diinginkan, pihak panti tak mau gegabah dalam hal penerimaannya. Untuk itu, semua permohonan untuk tinggal di panti harus melalui proses verifikasi terlebih dahulu.

"Caranya, alamat yang bersangkutan kami datangi dan kami lihat kondisi keluarganya. Begitu pula tetangga-tetangganya dan Ketua RT setempat kami wawancarai untuk melengkapi data-data yang kami butuhkan. Dari hasil verifikasi itulah kami bisa menentukan sikap kami, menerima atau menolak permohonan warga tersebut," jelas Ny Yatiman.(Dwi)

165564.jpg