Bengkuang Prembun Makin Diburu



KEBUMEN - Pada musim panen kali ini, buah bengkuang asal Kecamatan Prembun semakin diminati pembeli. Pasalnya, stok bengkuang beberapa bulan lalu mengalami penurunan, karena petani beralih pola tanam dari tanam bengkuang ke palawija. Akibatnya, kebutuhan pasar terhadap bengkuang pun meningkat.

"Saat ini petani bengkuang sudah mulai panen dan langsung dibeli pedagang besar dan langsung dibeli pedagang besar dari Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Pedagang eceran yang biasa mangkal tepi jalan Prembun hanya mendapatkan jatah sedikit," kata salah satu pedagang bengkuang, Atmiyatun (41) warga Desa Kandangan, Kecamatan Prembun, kemarin.
 
Dia mengatakan harga bengkuang saat ini relatif normal sekitar Rp 2.000 -  Rp 2.500 per kilogram. Bengkuang Prembun biasa dibeli untuk kebutuhan konsumsi, seperti ruak dan es buah. Untuk kebutuhan pabrikan juga ada, tetapi jumlahnya relatif sedikit. "Kebanyakan dikonsumsi," katanya.

Pola Peralihan

Menurutnya pola peralihan dari tanam bengkuang ke tanam palawija sudah menjadi rutinitas atau siklus tahunan. Hal itu dilakukan menyesuaikan kondisi tanah dan cuaca. Saat awal musim hujan, petani akan mulai beralih pola tanam, sehingga stok bengkuang berkurang. "Ini sudah menjadi kebiasaan petani," imbuh dia.

Pedagang lain, Supriatun (43) mengatakan saat musim panen dimulai beberapa waktu lalu, pedagang dari luar kota langsung berebut bengkuang. Akibatnya, pedagang eceran di Prembun terpaksa ikut berebut barang dagangan. "Meskipun demikian, harga bengkuang tidak bisa naik tajam," ujarnya. (K42-91)

sumber suaramerdeka