Panen Padi, Peternak Kambing Kebumen Paceklik

KEBUMEN - Datangnya musim panen padi menyebabkan para peternak kambing Kebumen paceklik. Transaksi jual beli kambing lesu karena para petani yang merupakan konsumen terbesar ternak kambing sibuk beraktifitas di sawah. Kelesuan transaksi itupun menyebabkan harga kambing di pasar jatuh.

" Musim panen ditambah jarangnya orang menggelar hajatan seperti bulan ini benar-benar merupakan masa paceklik bagi kami. Karena itu, kami hanya bisa pasrah saat menanti pembeli, karena hari ini sangat jarang calon pembeli datang kemari," ujar Daryanto (40), peternak kambing asal Desa Babadsari Kecamatan Kutowinangun Kebumen, di Pasar Hewan Kebumen, Rabu (13/3).

Menurut Daryanto, konsumsi daging kambing di Kebumen tergolong lebih rendah dibandingkan daging sapi. Hanya terbatas untuk hajatan, selamatan kelahiran anak, penjualan sate dan  gulai serta untuk berkurban di bulan Besar. Jarangnya orang hajatan dan tak adanya kegiatan berkurban menyebabkan tingkat penjualan kambing sangat rendah. Sedangkan para pedagang sate dan gulai biasanya membeli kambing betina yang pernah melahirkan dan harganya murah.

Mengingat sepinya calon pembeli yang datang, para pemilik kambing pun rela banting harga. Kambing jantan dewasa kualitas super hanya dijual Rp 1,8 juta perekor. Padahal di masa-masa ramai bisa laku Rp 2,5 juta dan menjelang lebaran Idul Adha bisa mencapai Rp 3 juta perekor. Sedangkan kambing remaja harganya rata-rata hanya Rp 600 ribu perekor. (Dwi)


(KRjogja.com)

164828.jpg