Slogan “Ngopeni Nglakoni” Jadi Teladan Kepemimpinan ASN di Jawa Tengah
SEMARANG – Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kapasitas ASN Lembaga Administrasi Negara (LAN), Tri Widodo Wahyu Utomo, memberikan apresiasi terhadap slogan “Ngopeni Nglakoni” yang menjadi semangat dalam kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Hal tersebut disampaikan Tri saat menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2025 di Gedung Sasana Widya Praja BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Jumat (31/10/2025).
Tri menjelaskan, makna Ngopeni adalah memelihara—bukan hanya dalam konteks fisik seperti infrastruktur, gedung, atau jalan, tetapi juga mencakup pemeliharaan terhadap masyarakat dan seluruh aset daerah.
“Pemimpin yang baik bukan hanya menjaga pembangunan fisik, namun juga memelihara manusia dan lingkungan di dalamnya,” ujar Tri.
Ia menambahkan, nilai-nilai kearifan lokal yang dipegang dalam kepemimpinan di Jawa Tengah tak lepas dari filosofi “Memayu Hayuning Bawana”, yakni menjaga keseimbangan antara manusia dan alam untuk menciptakan harmoni, kesejahteraan, dan kebahagiaan bersama.
Sementara itu, Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, melaporkan bahwa pelatihan tersebut berlangsung sejak 1 Juli hingga 31 Oktober 2025, diikuti oleh 52 peserta pejabat struktural Eselon II. Peserta terdiri atas 25 orang dari kabupaten/kota di Jawa Tengah, 23 orang dari luar Jawa Tengah, serta masing-masing dua peserta dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah provinsi luar Jawa Tengah.
Seluruh peserta dinyatakan lulus 100 persen, dengan 10 orang meraih predikat sangat memuaskan dan 42 orang mendapat predikat memuaskan. Peserta terbaik diraih oleh Arif Triyanto (Pemkab Banyumas) sebagai Peringkat I, disusul Yunita Dyah Suminar (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah) di Peringkat II, Agus Anggraito (Pemkab Banyumas) Peringkat III, Ellya Hidayah (Pemkab Tegal) Peringkat IV, dan Budi Prakosa (Pemkot Semarang) Peringkat V.
Hadir mewakili Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno berharap nilai-nilai kepemimpinan yang diperoleh dalam pelatihan dapat diterapkan di lingkungan kerja masing-masing peserta.
“Pemimpin harus menjadi teladan dengan menjunjung tinggi integritas. Jika pemimpin memiliki integritas, maka bawahan pun akan segan untuk berbuat sebaliknya,” ujar Sumarno.
Sumber : jatengprov.go.id
IMG-20251031-WA0164-1024x682.jpg
IMG-20251031-WA0166-1024x682.jpg