Menelusuri Jejak Sejarah KH Abu Dardiri, Tokoh Kelahiran Gombong yang Membidani Kemenag RI PURWOKERTO
PURWOKERTO – Menjelang peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama Republik Indonesia, sebuah potret sejarah berharga kembali terangkat ke permukaan. Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, melakukan ziarah ke makam KH Abu Dardiri di kompleks pemakaman Jalan Pekih, Purwokerto, Selasa (30/12/2025).
Ziarah ini bukan sekadar penghormatan formalitas kepada tokoh agama, melainkan kunjungan penuh makna kekeluargaan dan sejarah. KH Abu Dardiri merupakan ayah mertua dari Bupati Lilis Nuryani sekaligus salah satu sosok pengusul lahirnya Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Lahir di Gombong, Kebumen, pada 24 Agustus 1895, KH Abu Dardiri memimpin Muhammadiyah Banyumas selama 33 tahun (1930-1963). Namun, ada peran yang jarang diketahui yakni keberaniannya dalam sidang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) tahun 1945.
Bersama KH Saleh Su’aidy, Abu Dardiri menjadi motor penggerak yang mengusulkan agar urusan agama dipisahkan dari Kementerian Pengajaran. Usul visioner ini akhirnya diterima oleh Presiden Sukarno, yang kemudian berujung pada peresmian Kementerian Agama pada 3 Januari 1946.
"Hari ini kami berziarah ke makam almarhum mertua saya, KH Abu Dardiri. Beliau adalah ayahanda dari Pak Fuad. Peran beliau bagi bangsa ini sangat besar, khususnya dalam membidani lahirnya Kementerian Agama," ungkap Bupati Lilis Nuryani di sela-sela ziarah.
Putra almarhum, Ir. H. Mohammad Yahya Fuad, mengungkapkan rasa harunya atas perhatian dari jajaran Kemenag Kebumen. Ia bercerita bahwa dahulu kisah perjuangan ayahnya hanya didengar melalui cerita lisan ibundanya.
"Kami sangat berterima kasih kepada keluarga besar Kantor Kemenag Kebumen yang selalu mendoakan. Saya baru mengetahui secara resmi bahwa ayah saya diakui sebagai pengusul kementerian ini pada masa awal reformasi 1997. Sebagai bentuk penghormatan, saat ini kami sedang membangun Masjid Abu Dardiri di Ponpes Al-Kamal, Kuwarasan," ujar Yahya Fuad.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kebumen, Anif Solikhin, menegaskan bahwa institusinya berhutang budi pada kegigihan KH Abu Dardiri.
"Tanpa usulan beliau, mungkin Kementerian Agama tidak akan pernah ada. Kami mengambil ibroh atau pelajaran dari kegigihan almarhum. Semoga amal jariyah beliau terus mengalir," kata Anif.
Peringatan HAB ke-80 yang mengusung tema "Umat Rukun dan Sinergi, Indonesia Damai dan Maju" ini menjadi momentum penting untuk kembali mengenalkan sosok KH Abu Dardiri sebagai jembatan sejarah antara Kebumen, Banyumas, dan kedaulatan agama di Indonesia.
IMG-20251231-WA0012.jpg
IMG-20251231-WA0006.jpg
IMG-20251231-WA0022.jpg
IMG-20251231-WA0018.jpg
IMG-20251231-WA0030.jpg
IMG-20251231-WA0026.jpg
IMG-20251231-WA0013.jpg
IMG-20251231-WA0014.jpg
IMG-20251231-WA0020.jpg
IMG-20251231-WA0019.jpg