Gubernur Ganjar Pranowo : "Jateng Butuh Investasi Rp.432 Triliun

KEBUMENKAB.GO.ID - Target pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah tahun 2019 ini diharapkan dapat mencapai lebih dari 7%. Karenanya, Jateng butuh dana investasi sebesar Rp. 432 triliun. Hal ini dikemukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan acara pembukaan Jateng Fair 2019 yang berlangsung di PRPP Semarang mulai hari ini, Jumat (28/6) hingga Minggu (14/7). Gubernur Ganjar Pranowo menandaskan, Jawa Tengah merupakan wilayah yang cukup kompetitif untuk menarik para investor. "Saya minta dukungan kepada seluruh kepala daerah, Bupati maupun walikota untuk bersinergis dengan pemerintah provinsi untuk mencapai target tersebut. Mari kita bekerja keras untuk kemajuan perekonomian Jawa Tengah," jelas Gubernur. Gubernur juga menjelaskan sudah ada keputusan hasil pemilihan presiden/wakil presiden, jadi sudah tak perlu lagi dipikirkan. "Sekarang saatnya kita membangun perekonomian Jawa Tengah untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Kita isi bersama pembangunan nasional ini," tandas Gubernur. Pada kesempatan tersebut, Gubernur menyinggung soal produk UKM Kebumen yang memiliki potensi cukup baik untuk terus dikembangkan. "Kebumen punya kopi, dan pada Agustus nanti akan saya ajak pameran di Moskow. Dan saya berharap di Jawa Tengah punya produk coklat yang bisa jadi andalan untuk dikembangkan," kata Gubernur. Sedangkan terkait dengan gelaran Jateng Fair 2019 ini Gubernur berharap dapat meningkat transaksi perdagangannya. Banyak produk UKM dari berbagai daerah yang dipamerkan di Jateng Fair ini bisa menjadi daya tarik para buyer. Sekadar catatan, gelaran Jateng Fair 2019 ini untuk yang kesembilan kalinya. Dengan mengusung tema Glorious Borobudur atau Kemegahan Borobudur, area pameran di kemas bernuansa Candi Borobudur. Jateng Fair 2019 ini memadukan antara unsur hiburan dan rekreasi. Para artis penyanyi nasional dan lokal siap menghibur para pengunjung. Sedangkan untuk rekreasi disajikan laser show, snow park dan wahana IT. Wahana IT merupakan perpaduan antara culture dengan teknologi.(mono)