Cak Imin Kunjungi Rumah Inklusif Kebumen, Puji Kemandirian Komunitas Disabilitas
KEBUMEN – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, melakukan kunjungan kerja ke Kebumen, Jumat 7 November 2025.
Kunjungan ini berfokus pada dialog pemberdayaan, diawali dengan acara bertajuk "Dialog Pemberdayaan Afirmatif Berbasis Komunitas" di Rumah Inklusif Kebumen.
Kedatangan Menko PM beserta jajarannya disambut hangat oleh Bupati Lilis Nuryani, Wakil Bupati Zaeni Miftah, anggota legislatif (DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten), serta jajaran pejabat daerah.
Sambutan istimewa juga diberikan oleh Founder/Owner Rumah Inklusif Kebumen, Muinatul Khoiriyah (Iin), dan suaminya Ahmad Murtajib.
Kemandirian Batik Pegon yang Memukau
Acara dibuka dengan fashion show yang menampilkan anggota komunitas disabilitas mengenakan Batik Pegon, sebuah karya seni yang memadukan batik dengan aksara Arab. Cak Imin mengaku kagum dan mengapresiasi penampilan tersebut.
Iin menceritakan bahwa Rumah Inklusif Kebumen yang berdiri sejak tahun 2011 ini awalnya berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Ia lantas membangun komunitas dengan mendatangi keluarga-keluarga yang memiliki anggota disabilitas, terutama mereka yang mengalami perundungan (bully), krisis kepercayaan diri, dan keterasingan.
"Kalau bicara keluarga, kita memiliki ratusan anggota," ujarnya.
Meskipun belum memiliki asrama formal, rumah ini tidak pernah sepi dan menjadi tempat tinggal bagi anggota komunitas.
Jeritan Orang Tua dan Janji Realisasi dari Menko PM
Di hadapan Cak Imin, Iin menyampaikan harapannya agar pemerintah tidak hanya fokus pada kebutuhan dasar penyandang disabilitas (difabel), tetapi juga pada jeritan para orang tua dan kepala keluarga yang mendampingi, terutama yang memiliki anak difabel kategori berat.
"Sekaya-kayanya keluarga, ketika punya anak difabel, sungguh sangat berat," ucapnya.
Rumah Inklusif Kebumen: Model Nasional Pemberdayaan
Cak Imin menilai Rumah Inklusif Kebumen sebagai contoh yang luar biasa.
"Merangkak dari bawah, pengorbanan, kemandirian, ketekunan, dan kesabaran mewujudkan harapan," kata Cak Imin.
Ia menegaskan, tugas semua pihak adalah mendorong terwujudnya ruang dan wadah penghormatan yang sama bagi difabel, serta memerangi bullying dan diskriminasi.
Ia menekankan bahwa perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan adalah perjuangan yang tak pernah selesai, dan kuncinya adalah Pemberdayaan, Regulasi, dan Sarana/Prasarana (sarpras) bagi difabel.
Dalam sesi tanya jawab, seorang ibu mencurahkan keresahannya karena memiliki anak difabel yang tidak diterima suaminya, bahkan mengalami kekerasan, hingga akhirnya memilih tinggal di Rumah Inklusif.
Menutup sesi dialog, Cak Imin menyampaikan kalimat inspiratif.
"Allah tidak akan memberikan anak istimewa kepada orang tua yang tidak istimewa. Dengan demikian, Bapak Ibu adalah istimewa," pungkasnya.
Bantuan dan Harapan Duplikasi Model
Sebagai bentuk nyata dukungan, diserahkan bantuan sarana pemberdayaan secara simbolis di antaranya Bantuan dari PNM senilai Rp 50.000.000.
Juga Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial dari Sentra Satria Baturaden berupa bantuan pemenuhan kebutuhan hidup layak, alat bantu aksesibilitas, dan bantuan kewirausahaan senilai Rp 205.500.000.
Cak Imin berharap model Rumah Inklusif Kebumen ini dapat diduplikat di kabupaten lain.
Visi Pemda Kebumen yang Inklusif
Sementara itu Bupati Lilis Nuryani menjelaskan bahwa salah satu program yang diusungnya yakni pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang adil dan inklusif. Kebijakan ini mencakup pembangunan berkeadilan gender, disabilitas, dan inklusi sosial.
"Semoga bantuan yang diberikan tadi dapat bermanfaat dan mendukung operasional Rumah Inklusif Kebumen," jelas Bupati Lilis.
Atas upayanya tersebut, belum lama ini Pemkab Kebumen meraih penghargaan Anugerah Prakarsa Inklusi dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia, yang diserahkan kepada Bupati Lilis Nuryani dan Wakil Bupati Zaeni Miftah usai Hari Jadi ke-396 Kebumen pada Kamis 21 Agustus 2025.
Tidak hanya itu, terbaru Kabupaten Kebumen meraih penghargaan Mandaya Awards 2025 sebagai peringkat ketiga kategori kabupaten atas komitmen luar biasa dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar kepada Bupati Kebumen Lilis Nuryani, dalam acara yang berlangsung di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025.
IMG-20251109-WA0027.jpg
IMG-20251109-WA0029.jpg
IMG-20251109-WA0035.jpg
IMG-20251109-WA0025.jpg
IMG-20251109-WA0037.jpg
IMG-20251109-WA0039.jpg
IMG-20251109-WA0031.jpg
IMG-20251109-WA0041.jpg
IMG-20251109-WA0043.jpg
IMG-20251109-WA0045.jpg