Pendamping PKH Kebumen Petakan Jumlah Warga Sangat Miskin
KEBUMEN - Para pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) di Kabupaten Kebumen telah melakukan investigasi mengenai kondisi warga miskin. Dari hasil itu diperoleh data mengenai jumlah warga miskin dan sangat miskin yang jumlahnya masih mencapai ribuan.
Diketahui jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk dalam program PKH sebanyak 61.241. Dari data itu disimpulkan sebanyak 2.420 warga di Kebumen yang benar-benar perlu dibantu. Dimana 1.256 digolongkan sebagai warga miskin, dan 1.164 warga sangat miskin.
"Dalam rapat ini tadi dipaparkan mengenai jumlah warga miskin di Kebumen berdasarkan data dari Pendamping PKH. Mereka ini kan punya warga binaan yang mendapat program PKH, waktu itu saya minta coba cari orang yang benar-benar termiskin atau miskin ekstrem yang layak dibantu jumlahnya ada berapa," ujar Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, usai rapat bareng Pendamping PKH, Selasa (9/1).
Dari situ, Bupati ingin mengetahui berapa sebenarnya warga miskin di Kebumen yang benar-benar perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini juga sekaligus sebagai Upaya konkrit dari pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan.
"Supaya kita bisa melakukan langkah-langkah yang tepat bagaimana penanganannya," terangnya.
Misalnya selain perlu diberikan bantuan sosial, pemerintah juga perlu memikirkan bagaimana mereka punya skill atau keterampilan untuk menunjang kinerjanya. "Nantinya diberikan pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja), kita minta Disnaker untuk ikut mendampingi mereka," tutur Bupati.
Warga miskin yang telah disurvei oleh pendamping PKH memiliki beberapa kriteria. Seperti tidak memiliki pekerjaan tetap, penghasilan kurang dari Rp400 ribu per bulan, rumah tidak layak huni, masih punya beban dan tanggung jawab keluarga, dan ada juga yang sebatang kara.
"Data ini saya kira ini datanya riilnya, karena para pendamping PKH ini kan tugasnya mendampingi warga miskin yang layak dibantu, dan saya minta cari warga binaanya yang paling miskin," tegasnya.