Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak Diikuti 152 Peserta

KEBUMENKAB.GO.ID - Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Pendidikan menggelar kegiatan Lokakarya 7 untuk para calon Guru Penggerak angkatan kedua tingkat Kabupaten dan angkatan keenam tingkat nasional.


Kegiatan  berlangsung di Gedung Aula Setda Kebumen, Sabtu (29/4) dihadiri Bupati Arif Sugiyanto, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Yanie Giat Setyawan, dan tamu undangan lain. 


Bupati menyampaikan apresiasi atas kreatifitas para calon guru penggerak yang mampu mengarahkan dan melatih para siswa untuk menghasilkan karya-karya seni yang begitu indah dan menarik.


"Jadi ini luar biasa apa yang dilakukan para calon guru penggerak ini mampu menggali bakat dan minat dari peserta didik atau siswa dalam sebuah karya yang nyata. Tentu ini tidak mudah, butuh kesabaran, ketelatenan dan juga daya kreativitas yang tinggi," ujar Bupati di lokasi acara.


Bupati tak menyangka kalau banyak hasil karya seni yang ditampilkan oleh anak-anak sekolah dari tingkat PAUD sampai SMA yang begitu indah. Misalnya ada anak-anak SMP yang mampu membuat buku berisi karya puisi, novel dan juga buku sejarah kebudayaan Kebumen.


"Kita juga temukan tadi, ada hasil karya siswa Kebumen yang mampu membuat wayang golek, kemudian kain batik yang bahkan pembuatnya ini masih anak-anak TK. Ini luar biasa, karena sejak kecil mereka sudah bisa menggali bakat dan minatnya dengan bimbingan para guru," tutur Bupati.


Dengan kehadiran guru penggerak ini, Bupati menyatakan siswa tidak lagi dididik secara teori saja, tapi guru harus bisa lebih leluasa mencari dan menemukan bakat dari para siswa untuk selanjutnya bisa dikembangkan melalui praktik-praktik dengan karya nyata.


Sementara itu, Suseno Koordinator Pengajar Praktek Pendidikan Guru Penggerak Angkatan keenam menyatakan, bahwa Lokakarya 7 ini merupakan angkatan kedua diikuti lebih dari 152 peserta dan 32 stand.


"Lokakarya ini adalah salah satu rangkaian yang harus diikuti oleh para calon guru penggerak. Pertama dimulai dari Lokakarya nol (0) sampai diakhiri pada lokakarya tujuh (7)," ujarnya.


Para calon guru penggerak ini akan menempuh pendidikan selama enam bulan untuk sampai ditetapkan sebagai guru penggerak. Dari lokarkarya 0 sampai lokakarya 7, para peserta  ini sudah mendapatkan tiga modul materi tentang konsep pendidikan guru penggerak.


"Lokakarya 7 ini merupakan aksi nyata, dari hasil perenungan dan pembelajaran dari materi yang sudah disampaikan pada lokakarya sebelumnya," terangnya.


Nantinya, mereka akan diminta menyusun program atau ide ketika telah ditetapkan sebagai guru penggerak, sebelum kembali ke sekolah masing-masing. 


Ia menyebut untuk angkatan kedua, calon guru penggerak Kabupaten Kebumen adalah salah satu yang  terbanyak di Indonesia yang diterima seleksi. 


Suseno sangat berharap semua para calon guru penggerak yang tengah mengikuti pendidikan selama sembilan bulan dapat diterima semua.


"Mereka akan menunggu pengumuman kelulusan dari Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi, yang akan disampaikan tanggal 30 Mei 2023 langsung oleh Mendikbud. Bagi yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan sertifikat guru penggerak," tandasnya. (al/dp)