Di Forum BI, Bupati Kebumen Berbagi Tips Mendongkrak Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi
KEBUMENKAB.GO ID - Bupati Arif Sugiyanto mengikuti Economic Leadership for Regional Goverment Leaders (REL) angkatan VII 2022 yang di adakan oleh Bank Indonesia Institute di Ruang Chandra, Gedung Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada 26-27 September 2022.
Economic Leadership for Regional Government Leaders adalah salah satu Program Unggulan BI Institute yang ditunjukan bagi stakeholders internal dan eksternal Bank Indonesia, dalam hal ini Kepala Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia, Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dan Ketua DPRD.
Bupati kebumen pun diberi kesempatan mewakili kepala daerah yang tergabung dalam APKASI untuk menjadi pembicara mengenai upaya peningkatan ekonomi masyarakat di daerah pasca pandemi Covid-19. Untuk meningkatkan kembali daya saing ekonomi masyarakat kata Bupati memang tidak mudah.
"Butuh sebuah keberanian dan terobosan yang kuat untuk bisa membuat sebuah perubahan, terlebih pasca pandemi ini, hal yang paling dirasakan dampaknya oleh masyarakat pastinya menyangkut ekonomi. Ini yang kemudian perlu ada dorongan dari pemerintah agar ekonomi bisa kembali bangkit," ujar Bupati, Selasa (27/9).
Bupati menyebut salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam membangkitkan ekonomi masyarakat adalah dengan diselenggarakannya Kebumen International Expo (KIE) pada 25 Juni sampai 2 Juli 2022. Kegiatan ini diyakini telah mampu menggerakan ekonomi masyarakat.
"Yang perlu dipahami KIE itu tidak dibiayai oleh pemerintah, atau tidak menggunakan APBD, tapi ini murni kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat. Pembiayaan dari swasta untuk masyarakat," terangnya.
Bukan hanya, sukses mendatangkan ratusan ribu penggunjung dengan hadirnya musisi papan atas, KIE kata Bupati, juga mampu menarik investor untuk menanamkan investasinya di Kebunen sebesar Rp754 miliar.
"Disampingi investasi, KIE juga merupakan upaya pemerintah untuk mempromosikan produk UMKM lokal ke masyarakat luas. Komitmen pemerintah dalam memajukan UMKM diwujudkan dari 500 stand yang disediakan 80 persen diisi oleh para pelaku UMKM," terang Bupati.
Hal ini menjadi daya tarik bagi kepala daerah lain untuk belajar dan mengetahui bagaimana cara mengadakan sebuah event besar seperti KIE, namun tidak membebani APBD. Bagi Bupati, semua bisa dilakukan asal ada kemauan.
"Dan yang terpenting, tidak menabrak atau menyalahi aturan," tandasnya. (al/dp)