"Kembang Kenari", Implementasi Program Tani Mulyo Untuk Capai Ketahanan Pangan di Kebumen

KEBUMENKAB.GO.ID- Implementasi salah satu dari program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati - Arif Rista, yakni program Tani Mulyo, diwujudkan melalui gerakan Kekuatan Masyarakat Mbangun Kebon Pangan Lestari, atau KEMBANG KENARI.

Kembang Kenari diluncurkan Bupati bersama Wakil Bupati Ristawati, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kebumen Iin Windarti, Kamis (8/4) di Desa Jatimulyo Kecamatan Petanahan.

Kembang Kenari, menurut Bupati Arif Sugiyanto merupakan implementasi program yang cukup baik dalam upaya mempercepat penganekaragaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat sebagai langkah awal untuk mencapai ketahanan pangan.

" Implementasi dari Program Tani Mulyo melalui Kembang Kenari tidak lain memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan," jelas Bupati  Arif Sugiyanto

Sementara itu dijelaskan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Tri Haryono, pola konsumsi pangan penduduk Indonesia saat ini masih belum beragam sehigga menyebabkan banyak permasalahan gizi, salah satunya stunting. Upaya untuk menanggulangi masalah gizi tersebut dilakukan melalui peningkatan penyediaan pangan dan meningkatankan kemampuan masyarakat mengakses kebutuhan pangan.

Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan menurutnya menjadi salah satu pilihan strategis untuk meningkatkan penyediaan pangan rumah tangga. Kabupaten Kebumen memiliki potensi lahan pekarangan yang sangat besar, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu penyedia sumber pangan yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

" Kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan," jelas Tri Haryono. 

Dengan dicanangkannya Gerakan Kembang Kenari (Kekuatan Masyarakat Mbangun Kebon Pangan Lestari) ini diharapkan selain dapat meningkatkan kesadaran, peran & partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yg B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang & Aman). Kemudian diharapkan juga dapat meningkatkan partisipasi KELOMPOK WANITA (PKK, KWT, Organisasi wanita lainnya) dalam penyediaan sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan & gizi keluarga. Serta terwujud kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan. (dp)