Buka Acara Forum Kerukunan Umat Beragama dan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia, Wabup Kebumen : Mari Satukan Perbedaan Dalam Kebhinekaan

KEBUMENKAB.GO.ID - Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih membuka acara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) Kabupaten Kebumen Tahun 2021 di Komplek Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian, Selasa (23/3/2021).

Kegiatan dengan mengusung Tema "Menuju Kebumen Semarak" tersebut dibuka dengan pembacaan pancasila dan deklarasi komitmen menjaga persatuan dan kesatuan bersama.

Acara berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan dihadiri Plt. Kepala Badan Kesbangpol Nurtaqwa Setiabudi, Forkopimcam Alian serta sejumlah tokoh agama.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ristawati menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja sama para penggerak dan aktivis kerukunan umat beragama. Dirinya menilai kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa persaudaraan sekaligus merawat kerukunan serta toleransi di masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Wakil Bupati mengajak kepada semua pihak untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi tumbuhnya saling curiga serta tidak membiarkan berkembangnya benih-benih kebencian. Apalagi sampai permusuhan yang dapat menghancurkan persatuan dan persaudaraan.

‘’Mari kita bersama-sama hidup saling menjaga toleransi dan mengutamakan rasa persaudaraan. Satukan perbedaan dalam kebhinekaan,’’ ujarnya.

Wakil Bupati juga mengatakan, Indonesia merupakan negara plural, dan keberagaman yang ada adalah suatu kekayaan bangsa. Jika keberagaman terjaga dengan baik maka akan tampak mozaik yang indah.

"Namun sebaliknya, jika keberagaman bangsa tidak bisa dijaga maka segala bentuk perbedaan akan menjadi senjata yang bisa memecah belahkan bangsa," jelas Wakil Bupati Ristawati.

Di sisi lain, Wakil Bupati juga berpesan, di tengah pesatnya perkembangan zaman, tak jarang media sosial menjadi ajang untuk penebar fitnah atau penyebaran berita hoax. Untuk itu, dibutuhkan fitur-fitur tokoh agama yang mempersatukan dan merangkul menggunakan perbedaan pilihan dan paham yang menjadi kekuatan bersama.

"Tokoh agama sangat dibutuhkan untuk mempersatukan perbedaan paham setiap umat sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan yang ekstrem dan mengakibatkan kekerasan," jelasnya.

Sementara itu, Plt Kesbangpol Nurtaqwa juga menyampaikan bahwa diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan kesatuan dalam kebhinekaan tunggal ika agar tetap pada bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian diharapkan akan terbangun hubungan yang saling menghormati dan menghargai satu sama lainya.

‘’Kami berharap dari kegiatan ini persatuan dan kesatuan dalam keberagaman bisa semakin terjaga dan kepedulian masyarakat juga meningkat tanpa memandang status sosial,’’ ujarnya. (Kominfo/gp)