Kebumen Perketat Check Point Di Perbatasan Wilayah
KEBUMEN - Pemerintah saat ini tengah melakukan penjagaan ketat di lima perbatasan, terutama yang berbatasan dengan zona merah yakni Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara dan Wonosobo. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi urban atau pendatang yang masuk wilayah Kebumen.
Pemudik atau pendatang yang masuk wilayah Kebumen, langsung dilakukan pengecekan suhu badan. Bagi mereka yang memiliki suhu tubuh diatas 38 derajat celcius, diberikan gelang merah. Gelang ini sebagai penanda kondisi kesehatan, yang selanjutnya harus mengikuti prosedur lanjut yakni pengecekan oleh tim kesehatan serta diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Disampaikan Bupati Yazid Mahfudzkl, jika para pendatang dari luar kota tidak diberikan penanda, dikhawatirkan mereka bisa menulari yang lainnya. Apalagi sebagian yang terpapar corona, bahkan sebelumnya bisa saja tanpa gejala. Untuk itu, Pemkab tak mau kecolongan dan melakukan langkah preventif.
" Kalau mereka ikut sholat Jumat misalnya, terus bagaimana dengan yang lainnya, karena akan sangat sangat memungkinkan orang yang dalam masjid akan tertular, ini yang jangan sampai terjadi, " ujar Yazid Mahfudz bernada khawatir.
Bupati Yazid Mahfudz juga mencontohkan beberapa kasus yang terjadi di luar daerah dan luar negeri karena kurangnya kesadaran untuk segera mengisolasi diri bagi pendatang. Salah satuunya para pekerja pabrik baik dari dalam maupun luar negeri yang memutuskan pulang. Yazid juga mencontohkan, salah satu korban positif COVID-19 di Kebumen, meskipun saat ini kondisinya semakin membaik, namun awal mula ia tertular menjadi catatan tersendiri bagi Pemkab untuk lebih waspada dalam menyikapi pendatang atau pemudik dari luar Kebumen dalam kondisi seperti saat ini.
" Contoh kasus salah satu warga yang postif asal Rowokele, dia baru saja jemput putranya yang pulang dari Malaysia," jelas Yazid.
Keseriusan Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam menangani pandemi COVID-19 juga diwujudkan dengan menyiapkan ruang isolasi yang bisa menampung dalam jumlah banyak. Langkah persiapan ini dilakukan karena melihat kondisi di lapangan, yakni semakin banyaknya warga di perantauan yang pulang, termasuk pendatang.
Tak hanya itu, Pemkab dalam juga telah menggelar rapat bersama dengan Ketua MUI, Ketua PCNU, Pimpinan Daerah Muhammadiyah serta Persatuan Gerja di Kebumen beserta OPD terkait , untuk mengambil sikap di tengah pandemi saat ini. Sosialisasi juga akan terus dilakukan dengan melibatkan muspika hingga aparat di tiap desa/kelurahan. (dp)