Warga NU Kebumen Menolak People Power
KEBUMENKAB.GO.ID - Jelang penetapan hasil pemilu pada 22 Mei 2019 mendatang, ratusan pengurus Nahdhatul Ulama dari tingkat PC NU Kabupaten Kebumen serta MWC NU kecamatan se-kabupaten Kebumen menyatakan menolak gerakan people power. Hal tersebut disampaikan disela-sela acara buka bersama dan Tasyakuran Pengurus Cabang NU Kebumen di Rumah Dinas Wakil Bupati Kebumen, Sabtu 18 Mei 2019. Dalam pernyataan sikap yang dipimpin oleh Bendahara PCNU sekaligus Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH ini, ratusan peserta berdiri dan menyatakan bahwa gerakan people power merupakan upaya dari sebagian golongan di Indonesia untuk memecah belah bangsa. People power dalam bahasa Inggris berarti kekuatan masyarakat. Gerakan people power saat ini hangat diperbincangkan dan didengungkan oleh simpatisan salah satu calon presiden yang tidak terima dengan hasil pemilu 2019 kemarin. Menurut wakil Bupati, people power yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1998 lebih banyak efek negatifnya. Wakil Bupati yang pada saat itu masih menjadi anggota polisi menyatakan, bahwa people power hanya akan memecah belah bangsa. Sehingga warga NU menolak adanya gerakan tersebut. Selain Wakil Bupati, acara tersebut dihadiri juga Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Kebumen KH Ngafifudin Hanif serta ortom-ortomnya. Dalam sambutannya, Bupati berharap masyarakat Kabupaten Kebumen untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebelum PC NU menyatakan menolak People Power, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat beberapa hari yang lalu dalam tausiyah kebangsaan juga telah menyampaikan bahwa gerakan people power haram.(Luk)