Soekarno-Hatta kini "Mesem"

SOLO – Wajah-wajah pahlawan nasional tetap mendominasi pecahan uang kertas yang baru di-launching Bank Indonesia kemarin. Salah satunya gambar Presiden RI pertama Ir. Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta yang sedang mesem di pecahan nominal Rp 100 ribu.

Sedangkan di pecahan Rp 50 ribu, terdapat gambar Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, pecahan Rp 20 ribu bergambar Dr. G.S.S.J. Ratulangi, pecahan Rp 10 ribu bergambar Frans Kaisiepo bercorak ungu.

Selanjutnya pecahan Rp 5 ribu bergambar Dr. K.H. Idham Chalid, pecahan Rp 2 ribu bergambar Mohammad Hoesni Thamrin, dan di pecahan Rp 1.000 bergambar Tjut Meutia.

Sedangkan untuk uang logam, pecahan Rp 1.000 bergambar Mr. I Gusti Ketut Pudja, Rp 500 bergambar Letjen (Purn) Tahi Bonar Simatupang, pecahan Rp 200 bergambar Dr. Tjiptomangunkusumo, pecahan Rp 100 bergambar Prof. Dr. Ir. Herman Johannes.

“Sisi lainnya berbagai kebudayaan berupa tarian dari berbagai daerah. Ini merupakan kali pertama peluncuran rupiah dengan nominal yang lengkap dan bertema NKRI," terang Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta Bandoe Widiarto kemarin.

Bagaimana nasib uang lama edisi 2004 maupun 2014? Bandoe mengatakan masih berlaku sebagai alat pembayaran hingga ada pengumuman resmi dari BI untuk menariknya dari peredaran.

"Ada tahapan penarikan uang. Masyarakat diberikan jangka waktu 5 tahun untuk menukarkan uang lama ke baru. Namun ketika belum merata, akan ditambah 5 tahun lagi dengan langsung ditukarkan di BI," jelas Bandoe.

Sekadar informasi, meski di beberapa daerah penukaran uang baru sudah di buka, BI Solo belum membuka loket penukaran uang sampai hasil perpindahan pembukuan administrasi diselesaikan. “Paking lama dua hari dari hari ini. Nanti masyarakat dapat menukarkan uang lama dengan uang baru,” ungkapnya.

Wakil Kepala Perwakilan Kantor BI Surakarta Mohammad Taufik menjelaskan, jalur pendistribusian uang rupiah baru edisi 2016 bisa diakses melalui perbankan dan kas keliling. "Sosialisasi akan dilakukan di tiap-tiap elemen masyarakat. Salah satu caranya dengan memasang poster-poster pecahan uang baru di tiap bank,” ucap dia.
Dari Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat agar benar-benar mencintai rupiah.

Jokowi pun mengajak masyaraat untuk menabung dalam bentuk rupiah. "Untuk terus mencintai rupiah dengan cara-cara yang nyata, menyimpan tabungan kita dalam bentuk rupiah," ujarnya saat meresmikan peluncuran dan penggunaan uang rupiah emisi 2016, Senin (15/12) di Bank Indonesia (BI).

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, mencintai rupiah merupakan bentuk nasionalisme. Karenanya dia juga mewanti-wanti agar masyarakat tidak menjelek-jelekkan rupiah.
"Kalau kita cinta rupiah maka kita tidak membuat gosip-gosip aneh tentang rupiah, karena menghina rupiah sama saja dengan menghina Indonesia. Ingat rupiah tidak akan diganti dan tidak akan tergantikan," tambahnya.

Selain itu Jokowi juga memerintahkan jajarannya agar benar-benar mengamankan rupiah. Sebab, pemalsu uang terus merajalela.

"Pengamanan pada rupiah harus terus diperkuat, dan negara jangan kalah sama para pemalsu rupiah," katanya.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, peluncuran uang pecahan baru rupiah itu berbeda ketimbang sebelumnya.
"Ini momen spesial pertama kali diterbitkan serentak di Indonesia," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Senin (19/12).

Agus pun berpesan agar masyarakat semakin menci ntai rupiah. Cara mencintainya adalah dengan merawat rupiah secara fisik sebaik mungkin.
"Harus ada budaya ditanamkan masyarakat pada usia dini, masyarakat jangan melipat, mencoret-coret atau pun menstaplesnya," katanya.

Sedangkan uang rupiah yang diluncurkan antara lain nominal Rp 100.000, Rp 50.0000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sedang uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.
Uang baru itu dilengkapi dengan unsur pengaman yang lebih sulit ditiru. Yakni penggunaan color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature, tactile effect, dan rectoverso. (ves/wa)

sumber : kebumenekspres.com