Nasi Penggel
Berbicara tentang wisata Kebumen, tidak hanya destinasi alam yang memikat, tetapi juga kekayaan kuliner tradisional yang khas. Salah satu hidangan legendaris yang wajib dicicipi saat berkunjung ke Kebumen adalah Nasi Penggel, kuliner yang sudah menjadi ikon daerah ini sejak puluhan tahun lalu.. Hidangan ini lebih dari sekadar makanan, ia adalah warisan budaya dan saksi bisu sejarah perjuangan rakyat Kebumen. Unik, sederhana, namun kaya akan rasa dan filosofi, Nasi Penggel adalah kunci untuk merasakan denyut nadi kehidupan lokal di Kota Lawet.
Keunikan Nasi Penggel: Nasi Kepal dan Pincuk Daun Pisang
Nama "Penggel" konon berasal dari kata bahasa Jawa yang berarti "dikepal" atau "dibentuk bulat". Inilah daya tarik visual utama dari sajian ini:
- Nasi Bulat Seukuran Bola Pingpong: Nasi putih pulen dikepal menjadi bulatan-bulatan kecil seukuran bola pingpong. Biasanya, satu porsi Nasi Penggel terdiri dari 8 hingga 15 bulatan, yang dijamin mengenyangkan. Konon, proses mengepal ini dilakukan setelah nasi diolesi sedikit minyak kelapa (lengo gurih), menjadikannya lebih pulen dan gurih.
- Penyajian Pincuk: Nasi Penggel selalu disajikan di atas daun pisang yang dilipat membentuk wadah sederhana (pincuk). Keunikan ini bukan hanya estetika, tetapi juga menambah aroma alami yang khas pada hidangan. Bahkan, beberapa orang memilih menyantapnya dengan "sendok" dari sobekan daun pisang.
Rasa dan Komponen Utama yang Bikin Nagih
Nasi Penggel memadukan cita rasa gurih, pedas, dan sedikit manis dari lauk pauknya yang kaya rempah:
1. Sayur Lodeh Gori (Nangka Muda): Lodeh ini menjadi kuah utama yang menyiram bulatan nasi. Isinya sederhana namun kaya bumbu, terbuat dari nangka muda (gori), daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo, dimasak dengan santan kental yang gurih.
2. Lauk Wajib Kikil dan Jeroan Sapi: Inilah bintangnya. Nasi Penggel hampir selalu dipadukan dengan lauk utama berupa olahan kulit sapi (kikil) atau jeroan sapi seperti babat, iso, paru, atau tetelan, yang dimasak dengan bumbu kuning pedas. Kombinasi gurih santan lodeh dan pedasnya olahan kikil adalah perpaduan rasa yang membuat ketagihan.
3. Pelengkap: Jangan lupakan Tempe Mendoan hangat! Tempe mendoan yang digoreng setengah matang menjadi teman wajib yang sempurna untuk menambah tekstur dan kenikmatan.
Fakta Sejarah dan Filosofi Gotong Royong
Di balik kesederhanaannya, Nasi Penggel ternyata menyimpan nilai historis yang mendalam:
- Makanan Pejuang 1948: Konon, bentuk nasi yang bulat-bulat (dikepeli) adalah cerminan dari semangat perjuangan kemerdekaan. Pada masa peperangan melawan penjajah Belanda, nasi dibentuk seperti bola agar praktis dan mudah dibawa oleh para pejuang Kebumen saat harus bersembunyi atau bergerak cepat di medan perang.
- Simbol Solidaritas: Nasi Penggel yang dibuat dan didistribusikan oleh warga sipil untuk para pejuang juga melambangkan semangat gotong royong dan solidaritas tinggi masyarakat Kebumen dalam mendukung perjuangan pahlawan mereka.
Informasi Kunjungan Kuliner
Nasi Penggel adalah murni kuliner sarapan. Jika Anda ingin mencobanya, Anda harus bangun pagi!
- Waktu Emas: Penjual Nasi Penggel mulai menggelar dagangan sejak subuh, sekitar pukul 05.00 WIB dan biasanya sudah ludes terjual sebelum pukul 08.00 atau 09.00 WIB.
- Lokasi Favorit: Pusat penjual Nasi Penggel yang legendaris dapat ditemukan di beberapa titik, salah satunya yang terkenal adalah di Jalan Raya Sokka (sekitar dua kilometer sebelah barat Alun-Alun Kebumen) dan beberapa sudut lain di pusat kota.
Saat berkunjung ke Kebumen, pastikan Anda menyempatkan diri untuk bangun pagi. Nikmati semangkuk (atau se-pincuk) Nasi Penggel yang hangat dan Anda akan merasakan tidak hanya kelezatan kuliner, tetapi juga napas sejarah yang masih hidup di Kebumen.