Pentas Seni Kebumen di TMII Jakarta

Pentas duta seni budaya Kebumen digelar di anjungan Jateng TMII Jakarta, kemarin menampilkan sendratari "ampak-ampak Pandan Kuning" dengan latar belakang Kerajaan Mataran Islam tahun 1600-an.

Lakon mengisahkan cinta segitiga Dewi Sulastri (putri Adipati Kabupaten Pucang Kembar) dengan Adipati Bulupitu Joko Puring dan Raden Sujono, putra Demang Wonokusumo, yang memunculkan huru-hara.

Raden Sujono yang berhasil memperistrinya masih harus menghadapi rongrongan Joko Puring.

Joko Puring menyerbu Pucang Kembar dan membuat huru hara di sana dalam rangka menculik Dewi Sulastri. Penculikan berhasil saat Sujono yang telah menjadi Adipati Pucang Kembar sedang pergi menumpas pemberontakan berandal Gunung Tidar.

Sulastri yang diculik Joko Puring dihajar dan tangannya diikat, lalu ditutupi dengan pohon pandan sampai sekian lama sehingga pandan itu sampai berwarna kuning  (lalu dikenang dengan Pandan Kuning). Sujono mencari sang istri dan terjadilah adu kesaktian antara Sujono dan Joko Puring. Sujono tampil sebagai pemenang dan hidup bahagia bersama Sulastri.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Kebumen Djuwarni, A.Md.Pd, Ketua IWAKK Walet Emas HS Hartono, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Drs. H. Hery Setyanto dan sejumlah kepala dinas/ instansi di jajaran Pemkab Kebumen.

Acara tersebut juga diisi pameran batik kebumen serta aneka ragam makanan khas yang bertujuan nguri-nguri budaya Jawa, khususnya Kebumen, serta menjalin silaturahmi dengan warga Kabupaten Kebumen yang merantau di wilayah Jabodetabek.

290413113417656_dsc_1217b.jpg