Harga Bawang Putih di Kebumen Naik
Bagian Humas dan Protokol Setda Kebumen -- Memasuki minggu ketiga bulan Februari 2013, harga sejumlah bumbu dapur di sejumlah pasar tradisional di Kebumen mengalami kenaikan. Harga bawang putih jenis kating bahkan tembus hingga Rp 32.000/kg. Begitu pula harga bawang merah yang minggu sebelumnya seharga Rp 15.000/kg naik menjadi Rp 25.000/kg atau naik 33 %. Termasuk harga cabe rawit yang sebelumnya sempat turun hingga Rp 19.000/kg kembali naik menjadi Rp Rp 22.000/kg serta harga wortel naik menjadi Rp 7000/kg.
Tak hanya bumbu dapur, sejumlah komoditas juga mengalami kenaikan harga. Laporan Perkembangan harga rata-rata kebutuhan pokok Dinas Perindagsar Kabupaten Kebumen menyebutkan,harga kacang hijau yang awal Februari masih Rp 9000/kg, saat ini mencapai Rp 11.000/kg.Begitu pula harga wortel naik menjadi Rp 7000/kg, daging ayam kampung naik dari Rp 45.000/kg menjadi Rp 49.000/kg serta emping melinjo naik Rp24.000/kg menjdi Rp 27.000/kg.
Melonjaknya harga bumbu dapur tersebut menuntut para ibu rumah tangga lebih jeli dalam membelanjakan uangnya. Pembeli di Pasar Tumenggungan, Sri (35) mengatakan dirinya sekarang membeli kebutuhan dapur relatif lebih sedikit ." Biasanya saya membeli kebutuhan bumbu dapur sekaligus untuk satu bulan,tapi sekarang membelinya sedikit-sedikit,bertahap, sambil nunggu harga turun kembali " ungkapnya.
Dampak kenaikan harga bumbu dapur juga dirasakan para penjual makanan. Salah seorang penjual sayuran matang di Jalan Kusuma, Tri (45) memilih berhenti berjualan untuk sementara. "Untuk sementara saya ngaso dulu lah,harga bahan mentahnya sudah pada mahal, susah ijrahane" ungkapnya.
Sedangkan harga barang yang mengalami penurunan antara lain daging ayam pedaging dari Rp 25.000/kg menjadi Rp 23.000/kg. Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan telur ayam ras relatif stabil dan tidak ada kenaikan harga.
Kasi Perlindungan Konsumen Bidang Perdagangan Dinas Perindagsar Agung Patuh Gunawan Ahmadi mengatakan naiknya sejumlah kebutuhan pokok tersebut dikarenakan adanya kenaikan ditingkat pedagang besar. Selain itu kondisi cuaca di musim penghujan, berakibat pada kelancaran tranportasi, sehingga berpengaruh terhadap kelancaran distribusi barang.
Namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap ketersediaan barang. "Ketersediaan barang di pasaran tetap tercukupi " tandas PPNS Dinas Perindagsar tersebut. -nn