Puskesmas Pembantu Tungku Minta Perhatian
KONDISINYA SANGAT MEMPRIHATINKAN
KEBUMEN (KRjogja.com) - Tembok luarnya lusuh dan ditumbuhi lumut. Genteng melorot dengan kayu-kayu yang mulai keropos. Bahkan tanpa ada aliran listrik dan air bersih. Kondisi sangat memprihatinkan, itu dialami Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di Dukuh Tungku, Desa Sadang Wetan, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen.
Sejumlah warga mengungkapkan, Pustu tersebut dibangun berikut rumah dinas pada tahun 1993 di atas tanah milik warga yang merelakan tanahnya dipakai untuk kepentingan umum.
Saat itu warga berharap, pembangunan Pustu akan memberi pelayan kesehatan yang maksimal. Pasalnya, Dukuh Tungku cukup jauh dari Puskesmas. Apalagi ketika belum ada jembatan, warga harus menyeberangi Sungai Luk Ulo untuk bisa mencapai Puskesmas.
"Dulu pernah ada bidan yang tinggal di Pustu, namun tidak bertahan lama. Setelah itu, kosong sampai sekarang. Kalaupun ada pelayanan, hanya diberikan pada hari Selasa dan Jumat oleh mantri kesehatan," ungkap Sutarno (42) dan Makhali (40) warga Dukuh Tungku.
Tidak kalah memprihatinkan, di dalam Pustu sama sekali tidak ada barang-barang yang menunjukkan bangunan itu sebagai pusat kesehatan masyarakat. Tembok ruangan dalam juga penuh coretan. Karena kosong, oleh warga kemudian dimanfatkan untuk tempat penyimpanan hasil pertanian.
Warga pun sangat berharap Pustu Tungku 'dihidupkan'. Termasuk bidan desa yang dikatakan tidak pernah datang ke pedukuhannya. Jika Posyandu, hanya ditangani oleh para kader. (Suk)