Lahan Sawah Makin Sulit Ditanami


Akibat sering diambil tanahnya untuk membuat genting, ratusan hektare sawah kini susah ditanami padi maupun palawija.Itu disebabkan oleh penambangan tanah untuk bahan pembuatan genting yang dilakukan secara sembarangan         .
 
Bahkan, untuk memperbaiki kondisi sawah tersebut memerlukan waktu yang lama yakni sekitar lima sampai sepuluh tahun.
 
Makin sulitnya perajin mencari bahan baku di sentra genting, menyebabkan perajin melakukkan Ekspansi ke wilayah lain sejauh 10 sampai 15 kilometer.Perajin di wilayah Pejagoan, misalnya, mencari bahan baku sampai ke Kecamatan Klirong, Buluspesantren dan Sruweng.Sebab lahan sawah di Pejagoan nyaris habis untuk produksi genting.Hal ini diungkap Khudlori(43) warga Desa Kwadungan, Kecamatan Pejagoan saat dikonfirmasi, kemaren.
 
Dia menjelaskan, lahan di wilayah Pejagoan sudah tergali semuanya untuk diambil tanahnya.
 
Galian itu rata-rata sedalam 1,5 sampai 2 meter.Galian tersebut menyebabkan lahan sawah disekitar galian ikut terkena dampaknya.
 
"Saat hujan turun, air akan terpusat di galian tersebut.Akibatnya, sawah di sekeliling galian tidak kebagian air.Bahakan ada yang lebih dalam lagi," tuturnya.
 
Perburuan
Warga Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, Sodiman(52) mengatakan, tanah bengkok di Desa Kebulusan sampai saat ini tidak bisa difungsikan, setelah digali beberapa tahun lalu.Diperkirakan tanah itu baru bisa difungsikan kembali sekitar sepuluh tahun lagi."Kami sudah melakukan perburuan bahan baku genting keluar daerah,"kata dia.
 
Meluasnya perburuan itu, kata dia berdampak pada makin meluasnya lahan yang rusak, jika proses penggalian tidak diawasi dengan baik.Sebab, para penggali itu melebihi dari perjanjian awal.
 
"Pemilik lahan kebanyakan memperbolehkan lahannya digali satu meter saja, tetapi prakteknya melebihi perjanjian."Kerusakan yang terjadi mencapai puluhan hektare,"ungkap dia.
 
Sodiman menuturkan, keberadaan  perajin genting bagai buah simalakama. Disatu sisi menguntungkan masyarakat dan mengurangi pengangguran, disisi lain kerusakan lingkungan semakin mengacam. "Butuh tindakan bijak untuk mengatasi masalah tersebut,"ucap dia.(K42-91)
sumber : suaramerdeka