Untuk Kali Pertama, Seleksi ke Magang Jepang Digelar di Kebumen
KEBUMEN - Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya seleksi program pemagangan ke Jepang digelar di Kebumen. Seleksi digelar selama lima hari, mulai 14-18 November. Secara resmi seleksi tersebut dibuka oleh Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Kebumen, Senin (14/11/2016).
Hadir pada pembukaan itu, Wakil Ketua DPRD Miftahul Ulum, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Dwi Suliyanto, Kasi Pemagangan Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan, Muhamad Soleh.
Kepala Dinaskertransos Dwi Suliyanto, mengatakan sebelumnya seleksi program pemagangan ke Jepang diselenggarakan di daerah lain. Yang terdekat di Magelang, Boyolali, Sragen, dan Yogyakarta. "Alhamdulillah tahun ini diselenggarakan di Kebumen. Kita berharap tahun depan bisa diselenggarakan lagi di Kebumen," kata Dwi Suliyanto, kepada Kebumen Ekspres, disela-sela pembukaan.
Untuk tahun ini, kata Dwi, peserta yang mengikuti seleksi sebanyak 287 orang. Mereka berasal dari delapan kabupaten yakni Kebumen, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Purworejo, Banyumas, dan Temanggung. "Mereka adalah perserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dari seribu pendaftar," ucapnya.
Dia menjelaskan, 287 peserta itu akan mengikuti berbagai tahapan seleksi lanjutan. Meliputi tes matematika, kesampatan, tes fisik, dan wawancara.
Kasi Pemagangan Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan, Muhamad Soleh, menegaskan proses seleksi hingga penempatan di Jepang, peserta tidak dipungut biaya sama sekali. Jika ada pihak-pihak yang meminta bayaran, peserta diminta untuk melaporkannya. "Kalau ada yang menarik biaya laporkan ke kami. Peserta jangan mau kalau ada yang meminta bayaran. Semuanya sudah ditanggung, kecuali biaya untuk pembuatan paspor," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Mohamad Yahya Fuad, meminta peserta yang lolos seleksi agar memahami karakter negara Jepang. Fuad berpesan agar peserta magang yang ke Jepang untuk bekerja dengan baik dan menjaga perilaku kehidupannya.
Dia juga berharap agar setelah magang nanti, peserta magang ketika pulang ke daerahnya masing-masing untuk berwirausaha dengan bekal tabungan yang diperoleh. "Dengan demikian dapat membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi jumlah pengangguran," tandasnya.(ori) (kebumenekspres.com)