Banjir Terjang Kebumen ; Jalan dan Jembatan Putus

KEBUMEN– Bencana banjir dan longsor terjadi di sejumlah desa menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah Kebumen, Senin (3/10).

Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa itu, namun banjir dan longsor mengakibatkan kerusakan permukiman warga maupun infrastruktur. Banjir menimpa sejumlah desa yang berada di aliran Sungai Kedungbener.

Meluapnya sungai yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Lukulo tersebut mengakibatkan sejumlah desa tergenang air.

Antara lain di Desa Seliling, Bojongsari Kecamatan Alian, Desa Candimulyo, dan Jatisari Kebumen. Akibat terendam banjir jalan utama yang menghubungkan Alian dengan Poncowarno menjadi tersendat. Selain itu, banjir juga memasuki rumah warga.

Para murid SD 1 Bojongsari terpaksa dipulangkan lebih awal, karena air memasuki sekolah. Tak hanya menggenang halaman sekolah, banjir juga sampai masuk ke ruang kelas.

’’Kami tidak ingin ambil risiko, sehingga anak-anak dijemput orang tua masing-masing,’’ ujar Kepala SD 1 Bojongsari Edi Sutrisno kepada Suara Merdeka di sekolah setempat.

Tanah Longsor

Banjir di Desa Candimulyo disebabkan parafet bocor. Jika tidak ditangani, tanggul sungai bisa jebol. Untuk itu, setelah debit air turun warga bersepakat untuk menambal bocornya parafet dengan karung berisi pasir.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, sebuah jembatan di Desa Kabuaran, Kecamatan Prembun putus diterjang banjir. Akibat putusnya jembatan yang berada di atas Sungai Bedegolan tersebut akses transportasi di desa tersebut menjadi tertutup. Kemudian jalan di Dusun Prumpung, Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung putus akibat longsor.

Akibatnya arus lalu lintas roda empat terputus, karena jalan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. ’’Untuk ke pusat desa, warga harus memutar sejauh tujuh kilometer,’’ ujar Kepala Seksi Kedaruratan pada BPBD Kebumen Arif Rahmadi.

Sementara itu, tanah longsor menimpa dua rumah di Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung. Rumah milik Adman dan milik bapaknya Sholihudin rusak parah. Saat kejadian istri Sholihudin sedang memasak di dapur.

Tiba-tiba dia mendengar suara kretek-kretek, sehingga dia bersama anaknya berlari ke depan rumah. ’’Sampai depan rumah, rumah sudah tertimpa longsor,’’ujar Sholihudin. (J19-32)

sumber : suaramerdeka.com