Saluran Irigasi Desa Mrinen Dinormalisasi
KEBUMEN - Setelah sekian lama menunggu, saluran irigasi di Desa Mrinen Kecamatan Kutowinangun yang mengalami kerusakan, akhirnya diperbaiki.
Terlihat satu unit Eskavator diterjunkan untuk melakukan pengerukan. Beberapa bagian tepi saluran irigasi yang sudah rusak pun dibersihkan. Sedangkan material, berupa batu dan lumpur serta sampah lainnya yang menumpuk diangkat ke permukaan.
Pembangunan saluran irigasi pun mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat. Pasalnya masyarakat sudah sangat mendambakan perbaikan tersebut, mengingat kerusakan saluran irigasi tersebut, dapat membahayakan kondisi jalan.
Sudah hampir satu tahun, jalan yang menghubungkan Desa Mrinen dan Desa Sidomukti terancam longsor. Beberapa titik di jalan yang berada tepat di tepi saluran irigasi itu, sudah mengalami longsor dan bahkan mengenai jalan aspal. Demi keamanan, warga memagar beberapa ruas jalan yang longsor dengan bambu. “Jalan yang rawan longsor panjangnya sekitar 60 meter, padahal ini merupakan akses utama untuk menuju Desa Sidomukti Kecamatan Ambal,” tuturnya Kepala Desa Mrinen Suryohadi (35), Sabtu (6/8/2016).
Sebelumnya, lima desa telah sepakat untuk meminta bantuan kepada kepada Balai PSAD Probolo Kutoarjo. Namun setelah sekian lama bantuan juga belum juga terealisasi. “Lima desa diantaranya, Desa Mrinen Kecamatan Kutowinangun, Desa Sidomukti, Sidomulyo, Sidorejo dan Peneket Kecamatan Ambal. Lima desa pernah bersatu dan bersama-sama minta bantuan pembuatan talud untuk saluran Irigasi Sekunder Pucang,” paparnya.
Dijelaskannya, sender saluran irigasi rencananya akan dibangun sepanjang satu kilometer. Dengan adanya pembangunan itu diharapkan air akan lancar dan jalan pun menjadi aman dari gangguan longsor. “Ini sudah lama kita impikan,” paparnya.
Sebelumnya Kadus III desa setempat, Iwan Haryadi (37) mengatakan, jika tidak kunjung dilakukan perbaikan, dikhawatirkan akan terjadi kerusakan yang lebih besar. Saluran tersebut memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jika tidak segera dilakukan perbaikan, dikhawatirkan bagian bawah sungai akan menggerus tanah yang berada di bawah jalan. (mam)(kebumenekspres.com)