Dongkrak Prestasi Siswa Pakai Langkah Pasopati
KEBUMEN – Kepala SMP 2 Karanganyar, Kebumen Tuseno SPd yang baru menjabat tiga bulan lalu menggunakan langkah Pasopati untuk meningkatkan prestasi anak didiknya. Pasopati merupakan akronim dari Pembelajaran Aktif, Solid, Optimal (Paso) dan Pembinaan Atlet Terpadu Intensif (Pati).
“Kami gunakan Paso untuk meningkatkan prestasi akademik, dan Pati untuk meningkatkan prestasi olahraga. Jadi, dengan menggunakan Pasopati prestasi akademik dan olahraga diharapkan melejit,” kata Tuseno.
Untuk diketahui, SMP 2 Karanganyar dikenal sebagai sekolah olahraga. Bagi orang tua yang anaknya berprestasi di bidang olahraga pun dinilai tepat disekolahkan di SMP 2 Karanganyar. Tidak hanya bagi masyarakat setempat saja, tetapi seantero kabupaten berslogan Beriman ini.
Dan anak didik nanti tidak hanya ditingkatkan dalam prestasi olahraga saja, tetapi juga akademiknya. Ini karena selain memiliki langkah Pasopati, SMP 2 Karanganyar juga memiliki konsep Spendaka Sensor Jitu yang memiliki akronim SMP 2 Karanganyar Sentral Sekolah Olahraga Jujur Iman Taqwa dan Unggul.
Tuseno yang sebelumnya menjabat Kepala SMP Karanggayam itu mengaku telah menerapkan pembelajaran tambahan untuk kelas IX dengan jumlah 248 anak berdasarkan peringkat di sekolah yang kini dipimpinnya.
Kelompokan Siswa
Penerapan pembelajaran itu dengan mengelompokkan siswa dengan nilai tinggi, sedang, dan rendah. Agar tidak ada beban psikologis terkait pembagian kelompok tersebut, para siswa diberi pelatihan motivasi. Di samping itu ada pendampingan guru kelas dan bimbingan konseling (BK). Inovasi pembelajaran ini lebih mudah diterapkan, karena disengkuyung oleh guru.
“Dan siswa dengan nilai menengah ke bawah mendapatkan pelayanan khusus serta pendampingan khusus melalui gerakan guru asuh,” jelas Tuseno yang bertempat tinggal di Desa Wajasari Kecamatan Adimulyo itu.
Penerapan inovasi pembelajaran tersebut juga memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih guru mata pelajaran yang diinginkan. Misalnya, siswa yang menyukai guru Bahasa Indonesia dapat memilih yang disenangi. Untuk satu mata pelajaran terdapat empat sampai lima guru.
Dan pelayanan khusus itu melibatkan semua guru mata pelajaran yang ada di SMP 2 Karanganyar. Di sekolah tersebut terdapat 43 guru. Pembelajaran tambahan itu setelah pelajaran reguler pada pukul 07.00-11.30. Selanjutnya belajar kelompok dengan didampingi guru pilihan siswa. (K5-32)
sumber : suaramerdeka.com