Gaji Rp 20 Juta Masih Kurang Dilirik
KEBUMEN -Pekerjaan dengan gaji 80 ribu Yen, atau setara dengan Rp 20 juta perbulan pun ternyata masih kurang dilirik oleh masyarakat Kebumen. Terbukti dengan kurang antusias masyarakat untuk mendaftarkan diri magang ke Jepang.
Kuota pemagangan ke negeri sakura tersebut sebanyak 150 peserta per tahun. Namun hingga kini BLK Kebumen masih belum dapat memenuhinya. Padahal pengangkatan tenaga ke Jepang itu, dinilai efektif untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kebumen. Gaji 20 juta perbulan tersebut, merupakan gaji awal ditahun pertama. Untuk tahun ke dua dan ketiga gaji akan naik.
Kepala UPTD BLK Disnakertransos Kebumen Joko Wardoyo mengatakan. Saat ini masih dibuka pendaftaran untuk mengikuti tes pada tanggal 3 dan 4 November mendatang. Adapun persyaratannya adalah pria, umur minimal 19 tahun dan maksimal 29 tahun serta pendidikan terakhir SLTA semua jurusan. "Kuota yang disediakan untuk bekerja di Jepang masih terbuka lebar. Asalkan memenuhi persyaratan fisik dan intelegensia," terangnya, sembari menambahkan untuk jurusan IPS harus memiliki keterampilan dengan mengikuti pelatihan di BLK minimal 160 jam pelatihan (JP), Rabu (30/3/2016).
Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Djoko mengaku siap menghadapinya dengan cara melatih para pencari kerja di Kebumen. Menurutnya di dunia kerja yang terpenting adalah kompetensi. Pekerja diharuskan mempunyai kompetensi dan kedisiplinan yang memadai dalam bekerja. “Sekolah setinggi apapun, tanpa mempunyai kompetensi yang memadai tentu tidak akan dapat diterima di dunia kerja,” katanya.
Djoko pun menghimbau bagi masyarakat yang mengalami putus sekolah, jangan lantas terpuruk dan minder, sebab BLK Kebumen akan memberikan pelatikan dengan secara gratis. Usai dilatih peserta juga akan disalurkan kerja ke Dunia Industri. Jika tidak bekerja pada perusahaan alumni pelatihan dapat membuka usaha mandiri.”Pelatihan diarahkan menuju wirausaha dan industri, peserta juga dapat memilih beberapa sub kejuraan, salah satunya pengolahan hasil pertanian menjadi produk bernilai ekonomis tinggi," terangnya.
Djoko berharap Pemkab dapat memberikan kemudahan bagi para peminat kerja dari keluarga miskin yang ingin bekerja ke luar negeri. Kemudahan tersebut berupa bantuan atau subsidi biaya paspor serta pelatihan bahasa. “Ini upanya untuk menghadapi tantangan besar berupa MEA,” ucapnya. (mam)(kebumenekspres.com)