BBM Turun Harga, Warga Tunda Beli Bensin
KEBUMEN - Terhitung Jumat (1/4/2016) dini hari tadi pemerintah resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Warga menyambut penurunan BBM sebesar Rp 500 tersebut dengan gembira. Bahkan banyak diantaranya yang memilih menunda membeli BBM demi mendapatkan harga lebih murah.
Salah satu warga Desa Kebulusan Kecamatan Pejagoan Albait (28) yang tidak lain adalah penjual bensin eceran mengatakan, pihaknya lebih memilih menunda belanja bensin untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Pasalnya dalam sekali belanja dia menbeli bensin sekitar 35 liter. “Jika membeli bensinya setelah harga turun maka akan menghemat Rp 17500, atau hampir setara dengan 3 liter bensin,” tuturnya.
Pilihan menunda membeli BBM tampaknya ada benarnya juga. Sejumlah petugas SPBU yang ditemui semalam mengatakan, ada penurunan penjualan BBM dalam sehari kemarin. Bahkan, penurunannya diklaim lebih 50 persen. "Sejak pagi permintaan BBM utamanya bensin dan solar sepi banget, pedagang bensin eceran banyak memilih tidak "kulakan," ujar petugas SPBU 44.543.00 Jalan Lingkar Selatan Tamanwinangun, Saeful Anwar semalam, (31/3).
Dari Jakarta Keputusan Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) disampaikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Rabu (30/3).
Harga premium sebelumnya Rp 6.950, dan harga solar sebelumnya Rp 5.650, kini menjadi Rp 6.450 untuk premiun dan solar Rp 5.150. Harga BBM baru tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2016. Sementara untuk harga minyak tanah, harganya tidak berubah yakni tetap Rp 2.500 per liter.
Harga Pertalite dan Pertamax Series mulai diturunkan, Penurunaan harga ini menyusul revisi harga yang sudah diakukan sebelumnya pada awal bulan kemarin. Penurunan harga BBM tersebut disebabkan harga minyak dunia yang kembali turun.
Harga Pertamax yang semula Rp 7.750 per liter, kini turun menjadi Rp 7.550. Sementara untuk Pertamax Plus dari semula Rp 8.650 kini menjadi Rp 8.450. Sedangkan Pertalite menjadi Rp 7.300 per liter dari harga semula Rp 7.200. Seiring turunnya harga BBM itu, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menurunkan tarif angkutan umum sebesar 3 persen terhitung 1 April. (mam/jpnn)(kebumenekspres.com)