PDAM Dapat Tambahan Modal Rp 14 M

KEBUMEN- PDAM Kebumen mendapat tambahan modal dari APBD 2016 sebesar Rp 14.950.000.000. Tambahan modal yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu lebih sedikit dibandingkan untuk Bank Jateng yang mencapai Rp 16.500.000.000. Adapun BPR BKK Kebumen hanya Rp 6.270.000.000.

Hal itu terungkap dari laporan hasil pembahasan Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Kabupaten Kebumen terhadap Raperda tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kebumen pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) saat paripurna, Rabu (12/11). Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Cipto Waluyo itu dihadiri oleh Sekda Adi Pandoyo.

Ketua Pansus III DPRD Kabupaten Kebumen M Stevani Dwi Artiningsih mengatakan, besaran tambahan modal untuk PDAM itu menyesuaikan kebutuhan yang ada. ‘’Nantinya tentu akan ditambah lagi yang menyangkut masyarakat miskin,’’ kata Stevani saat ditemui Suara Merdeka, usai paripurna, kemarin.

Perluasan Jaringan

Laporan Pansus tersebut disampaikan oleh juru bicara Herni Ning Susanti. Menurutnya, penyertaan modal tersebut untuk perluasan jaringan yang saat ini belum terlayani oleh PDAM dalam rangka mencapai target sambungan rumah melalui program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan program Ibu Kota Kecamatan (IKK).

‘’Dengan adanya penambahan penyertaan modal tersebut, Pansus meminta adanya perbaikan sistem, mengurangi kebocoran air, dan penyegaran karyawan melalui rotasi pegawai di lapangan,’’ jelasnya. Adapun penyertaan modal ke Bank Jateng yang mencapai Rp 16 miliar, Pansus mempertimbangkan daerah-daerah lain juga melakukan hal sama, sehingga jangan sampai Kebumen terpaut jauh lebih kecil.

Penyertaan modal lainnya yakni untuk PD Apotek Luk Ulo sebesar Rp 700 juta, PD BKK Sruweng Rp 2 miliar. Ning menambahkan, Pansus III meminta agar pada draft Raperda ditambahkan pasal mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) minimal dua persen dari laba bersih mengacu pada Pergub Nomor 49 Tahun 2013. (K5-42)

 

sumber : suaramerdeka.com