Pasir Luk Ulo Makin Sulit Dicari

 

KEBUMEN- Penyedia pasir dan batu mendapat "berkah" dari tingginya permintaan pasir Sungai Luk Ulo. Lantaran sulitnya mendapatkan pasir lik ulo berkualitas bagus, beralih memburu "pasir dan batu kelas dua".

Salah satu penyedia pasir dan batu, Gunawan  (38) warga RT 1 RW 1 Argopeni Kecamatan Kebumen mengatakan, saat ini permintaan pasir dan batu terus meningkat. Hal itu mengakibatkan antrian truk di semua tempat pengambilan pasir dan batu.

Pada kondisi normal para pembeli dapat mengambil pasir sebanyak dua kali namun kini hanya sekali saja. "Para sopir truk biasanya ngantri sejak pukul 22.00 WIB dan baru akan mendapatkan barang di pagi harinya," paparnya kepada Ekspres, Kamis (9/9).

Dijelaskannya saat ini semua tempat penambangan pasir yang berada di sepanjang Sungai Luk Ulo mulai dari Sadang sampai Ayam Putih selalu ramai dengan pemandangan antrian truk. Bukan cuma itu saja antrian juga terdapat di banyak tempat pengambilan batu. " kemarin ketika proyek belum banyak yang turun para pemilik truk banyak yang mengeluh kalau armadanya tidak jalan. Namun saat ini yang mempunyai truk pasti kewalahan dalam memenuhi permintaan," jelasnya.

Kendati permintaan terus meningkat, harga masih stabil berkisar Rp 600- 800 ribu per satu rit. Sedangkan harga batu mencapai Rp 900 ribu per satu rit. "Harga pasir mencapai Rp 90 ribu untuk perahu kayu sedangkan untuk perahu fiber karena kapasitasnya yang lebih banyak harganya mencapai Rp 110 ribu per perahu," paparnya.

Gunawan menambahkan, dulu pasir yang berada di Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren jarang diminati oleh para pembeli. Alasannya kualitas pasir tersebut kurang baik jika digunakan untuk bahan bangunan. Namun banyaknya permintaan, membuat pasir tersebut kini juga luput dari buruan  para pembeli. "Bagi penyedia bahan kontruksi, masa ini adalah masa prepegan. Sehingga asal ada barang pasti laku," ucapnya. (mam)

Kebumen Ekspres, Kamis 10 September 2015