84 Desa Mulai Kekeringan

KEBUMEN- Sejumlah desa di wilayah kebumen sudah mulai merasakan krisis air bersih menyusul musim kemarau sudah melanda. Khususnya yang berada di wilayah pegunungan. Pasalnya, sebagian mata air wilayah itu debitnya mulai berkurang.

Untuk mengatasi krisis air bersih BPBD Kebumen akan memulai melakukan droping air bersih ke sejumlah desa yang mengalami krisis air bersih mulai senin (13/7) pekan depan.

Kepala pelaksana BPBD kebumen, Eko Widianto, mengatakan pihaknya mulai mengambil langkah antisipatif menghadapi musim kemarau yang mengakibatkan sejumlah daerah mengalami kesulitan air bersih. BPBD memutuskan akan mendistribusikan bantuan air bersih pada masyarakat yang masuk dalam data status darurat kekeringan. Hal tersebut setelah tim reaksi cepat BPBD melakukaun pengecekan langsung ke desa-desa yang berpotensi mengalami kekeringan."Petugas kami sedah melakukan inventarisasi di lapangan, sudah banyak yang kekurangan air bersih. Oleh karenanya kita akan segera melakukan droping" kata beliau, rabu (8/7).

Eko menjelaskan, dari hasil inventarisasi terdapat 61 desa dari 17 kecamatan yang sudah mengajukan droping. "Untuk tahap awal 61 desa yang kita droping" ujarnya. Lebih jauh, mantan kepala Disnakertransos ini, pada tahun ini BPBD Kebumen mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 1.268 tangki. Setiap tangkinya berisi 5.000 liter. Mengantisipasi kesulitan air bersih tersebut, BPBD kebumen juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 250 juta melalui APBD tahun 2015. (ori)

Sumber    : Metro Kebumen Ekspres. Kamis, 9 juli 2015.