Koperasi Diminta Siap Hadapi MEA
KEBUMEN- Koperasi harus sehat dan kuat untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Sebagai soko guru perekonomian Indonesia, diperlukan peningkatan dan pengembangan koperasi secara terus menerus dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Putra Widyawinaya saat memberi sambutan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Primer Koperasi Kartika B-06 Kebumen di aula Kodim 0709/Kebumen, baru-baru ini.
Kegiatan yang bertema ’’Dengan Semangat Kebersamaan dan Solidritas Jaringan Usaha, Kita Tingkatkan Peran Koperasi Kartika Guna Menunjang Kesejahtraan Prajurit Beserta Keluargnya’’itu diiikuti 420 peserta. Dandim Putra menjelaskan, tujuan membuat koperasi untuk meningkatkan kesejahtraaan anggotanya. Dalam hal ini koperasi merupakan wadah yang dibentuk oleh dan untuk anggota, sehingga diperlukan niat dan kinerja yang baik dari para anggota.
Lebih lanjut, koperasi yang baik memang harus sehat. Sehat di sini yakni manusianya, organisasinya dan sehat usahanya. Dijelaskannya, sehat manusia meliputi kejujuran, kepercayaan dan kerjasama yang baik. Sehat organisasi meliputi profesional, akuntabel dan transparan.
Adapun sehat usaha bisa dilihat dari menejeman dan profitabilitas. ’’Manajemen yang sehat merupakan syarat koperasi yang sehat,’’ jelasnya. Ketua Umum Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kabupaten Kebumen Kadar mengatakan, ada dua kunci sukses dalam mengelola koperasi yakni kepercayaan dari anggota dan partisipasi.
Prinsip Keterbukaan
Dijelaskannya, koperasi merupakan bentuk badan usaha bersama dengan tujuan untuk memajukan sesama dengan prinsip keterbukaan dan asas kekeluargaan. Dengan begitu, kepercayaan anggota sangatlah diperlukan. Adapun partisipasi merupakan bentuk kerja yang nyata dari anggota untuk turut serta berperan aktif dalam membangun dan memperbesarkan koperasi. ’’Yang paling berjasa dalam koperasi adalah anggota yang hutangnya banyak, namun rajin mengangsur.
Sedangkan yang paling menghambat koperasi adalah anggota yang berhutang banyak namun tidak mengangsur,’’ tutur Kadar. Untuk Primkop B-06 Kebumen dinilai Kadar sangat baik, karena tidak ditemukan adanya margin error. Selain itu, koperasi tersebut juga sehat karena tidak mempunyai hutang. Likuiditas dan solfabilitasnya juga mencapai 5,82 persen, dang rentabilitasnya mencapai 9,47persen.
’’Jika melihat kondisi itu maka semestinya para anggota lebih memilih untuk menyimpan atau berhutang di koperasi dari pada di bank,’’ paparnya. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kebumen Suwedi mengemukakan, sudah menjadi tugasnya untuk mewujudkan koperasi yang profesional. Hal itu dapat terwujud jika koperasi selalu menggunakan prinsip keterbukaan, transparan, dan terpercaya.
’’Ke depan koperasi harus mampu meningkatkan kualitas, baik kualitas permodalan, kelembagaan atau kualitas sumber daya manusianya. Dengan meningkatkan kualitas tersebut maka diharapkan koperasi akan selalu dapat menyejahterakan anggotanya,’’ kata Suwedi. (K5-42)
sumber : suaramerdeka.com