PERAJIN BATU: Suratun bersama sejumlah koleksi batu alam miliknya.

Bangkit dan Tekuni Hobi
KARANGGAYAM – Mengalami kegagalan bukanlah akhir dari cerita. Tetapi justru menjadi titik awal untuk menekuni hobi. Hal inilah yang dilakukan
Suratun (53).

Ya, pensiunan TNI ini sempat mencalonkan diri menjadi calon Kepala Desa Wonotirto Kecamatan Karanggayam. Hanya saja, pada saat itu masih gagal. Tak ingin berlama-lama larut meratapi nasib, Suratun memilih menjadi perajin dan kolektor batu alam di Desa Wonotirto, Kecamatan Karanggayam.

Bahkan, ia mengaku telah menyukai batu fosil dan alam jauh sebelum memutuskan pensiun dini dari anggota TNI. Kesukaan Suratun terhadap batu alam sejak usianya masih kanak-kanak. Bukan tanpa alasan, kesukaanya itu karena diturunkan oleh orangtuanya, Pawiro Sentono yang juga kolektor batu mulia di desanya.

“Waktu saya masih aktif di TNI memang tidak fokus ngurusi batu, tapi saya hanya sesekali,” tuturnya

Sebelum memutuskan fokus menjadi perajin dan kolektor batu, Suratun merupakan anggota TNI Kodim 0709 Kebumen yang ditugaskan menjadi Babinsa Koramil Karanggayam. Sejak 2013 lalu, dia mengajukan pensiun dini dari anggota TNI karena maju menjadi calon kepala desa.

Suratun mengaku, koleksi batu alamnya merupakan hasil usaha dia sendiri mencari batu-batu yang banyak diburu orang itu. “Saya nyarinya di sungai cacaban Luk ulo dan di dalam hutan,” ujar pria dengan terakhir Serda itu.

Di rumahnya, yang berfungsi juga sebagai ruang pameran dipajang hasil buruannya. Seperti batu endapan dan marmer yang ditawarkan dengan harga ratusan ribu hingga jutaan. Sedangkan batu-batu fosil juga banyak dimilikinya yang ditawarkan dengan harga mulai Rp 500 ribu hingga diatas Rp 1 juta. “Jenisnya banyak, bentuknya juga macem-macem,” ungkap pria yang tugas pertama kali menjadi anggota TNI di Batalyon Armed 12 Kostrad Ngawi dengan pangkat pertama Prajurit Dua (Prada).

Suratun menambahkan, dalam mencari batu fosil maupun batu alam dia tidak melalui laku prihatin maupun ghoib. Namun, dia lakukan secara alami. “Dengan kekayaan batu yang dimiliki Kebumen, bisa juga dijadikan sebagai alat promosi potensi Kebumen,” tutupnya. (ori)

 

SUMBER : http://www.radarbanyumas.co.id/