Ribuan Hektare Sawah Terendam ; Tanggul Sungai Benda Nyaris Jebol
KEBUMEN – Ribuan hektare sawah yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kebumen terendam sejak seminggu terakhir. Banjir tahunan itu diakibatkan meluapnya air di sejumlah sungai yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Telomoyo.
Banjir merendam lahan pertanian, antara lain di Kecamatan Karanganyar, Adimulyo, Kuwarasan, Buayan, dan Puring. Sawah yang sebagian sudah ditanami tersebut, kini menjadi seperti lautan luas yang menghampar. Kondisi ini diperparah jebolnya tanggul sungai. Salah satu titik tanggul yang jebol terjadi di Sungai Kethek, persisnya di Desa Kemujan, Kecamatan Adimulyo.
Bahkan tanggul di Sungai Benda di Desa Tempakyang, Adimulyo yang setahun lalu bobol, saat ini nyaris jebol kembali. Tanggul sudah ambles sepanjang 40 meter dengan lebar dua meter. Hingga Selasa (30/12) tanggul yang tersisa tinggal satu meter. Jika tidak segera ditangani saat terjadi banjir susulan tidak menutup kemungkinan tanggul akan jebol. Jika itu terjadi, banjir tidak hanya merendam persawahan, tetapi permukiman penduduk. “Rencananya, besok pagi (hari ini-red) akan langsung dilakukan penanganan dengan menguruk tanggul yang ambles,” ujar Kepala Dinas Sumberdaya Air Sumberdaya Mineral (SDA ESDM) Kebumen Suhartomo di sela-sela mendampingi Sekda Kebumen Adi Pandoyo dan Wakil Ketua DPRD Kebumen Miftakhul Ulum meninjau lokasi tanggul.
Tanggul Kritis Sementara itu, dari pantauan Suara Merdeka kondisi tanggul di sejumlah sungai tampak mengkhawatirkan. Bahkan sejumlah titik tanggul di Sungai Jatinegara sudah kritis. Bangunan parapet sudah bocor, sehingga air sungai merembes ke jalan raya. Jika tidak dilakukan penanganan, bangunan tanggul bisa jebol, utamanya saat terjadi banjir besar.
Ketua DPRD Kebumen Cipto Waluyo meminta kepada Pemkab Kebumen untuk secepatnya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) terkait penanganan kondisi tanggul yang sudah kritis. Selain itu, perlu diinventarisasi titik tanggul yang sudah rawan jebol, mengingat sudah ada beberapa parapet yang bocor. “Jangan sampai terlambat dan terjadi tanggul jebol hingga mengakibatkan jumlah korban yang banyak,” ujar politiskus asal PDI Perjuangan seraya meminta dilakukan perbaikan wilayah tangkapan air. (J19-32) sumber : suaramerdeka.com