Tanggul Kedungbener Jebol Lagi
KEBUMEN – Tanggul Sungai Kedungbener, di Dusun Kedungjati, Desa Jatisari, Kecamatan Kebumen, yang baru selesai diperbaiki sekitar tiga bulan lalu kembali jebol karena tidak mampu menahan derasnya arus sungai, Minggu (21/12) petang.
Akibatnya sepuluh warga yang tinggal dilokasi itu dievakuasi ke tempat lebih aman karena rumah mereka tergenang air luapan Sungai Kedungbener.
Pantauan di lapangan, Senin (22/12), tanggul jebol berada di sisi barat sungai tepatnya di wilayah RT 03 RW 01. Tembok penahan air sepanjang 20 meter roboh, dengan kondisi miring. Sehingga air sungai dengan leluasa mengalir ke pemukiman warga dan menggenangi jalan setapak.
Untuk sementara, warga setempat dibantu anggota TNI dari Kodim 0709 Kebumen, Polsek Kebumen dan Menwa Politeknik Dharma Patria, membangun tanggul darurat dengan cara menutup tanggul yang jebol menggunakan karung pasir. Meski demikian, sewaktu-waktu sungai meluap wilayah setempat belum terbebas dari banjir.
Warga setempat menduga jebolnya tanggul karena material yang digunakan tidak memenuhi standar pembanguna tanggul. Selain itu, pondasi tanggul kurang kuat dan tidak dipasanginya tiang pancang menyebabkan tanggul semakin rapuh. “Kelihatan sekali campuran semennya jauh lebih sedikit dibanding dengan pasir rabuknya,” kata Kepala Dusun 1 Desa Jatisari, Miftahudin (40), disela-sela keja bakti membuat tanggul darurat.
Ia meminta Pemkab Kebumen segera membangun tanggul jebol tersebut, agar warga tidak khawatir saat hujan deras turun. “Selain itu juga kalau meluap lagi petani rugi besar, karena saat ini baru saja tanam,” ungkapnya.
Pada saat bersamaan, tanggul sepanjang 3 meter jebol di Dusun Petir RT 04 RW 01 Desa Roworejo, Kecamatan Kebumen. Akibatnya, 10 rumah warga di dua RT terendam banjir karena meluapnya Sungai Kedungbener. dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 50 cm.
“Semua perabotan rumah tangga dan kasur ikut terendam, saya semalaman tidak tidur karena kebanjiran,” kata Suntiyah (53), warga yang tinggal tepat disamping tanggul jebol di Desa Roworejo.
Sedangkan genangan setinggi 30 hingga 50 cm juga menutup ruas jalan menuju Pasar Krakal dan Plumbon sehingga mengendara harus mendorong kendaraannya. Selain menutup ruas jalan, banjir juga merendam pemukiman penduduk. Sedangkan di Desa Seliling banjir luapan Sungai Kedungbener tersebut menggenangi jalan raya sepanjang 600 meter dengan ketinggian 50 cm. Begitu juga di Desa Sawangan, jalan dan jembatan yang berada disamping sungai itu tertutup banjir sehingga tak dapat dilalui.
Luapan air juga menyebabkan sejumlah ruas jalan, ratusan hektar sawah di Desa Bojongsari, sejak Minggu malam terendam banjir setinggi 20 cm hingga 100 cm.(ori/nun)http://www.radarbanyumas.co.id