Tangkapan Melimpah,Harga Anjlok

KEBUMEN – Melimpahnya hasil penangkapan ikan di perairan laut Kebumen selama November hingga Desember 2014, ternyata tak dibarengi dengan perolehan laba berlimpah bagi nelayan Kebumen. Pasalnya, harga ikan turun tajam.

“Harga ikan anjlok karena banyak ikan yang tak tertampung di ruang-ruang pendingin milik pedagang. Agar ikan cepat terserap oleh pasar, pedagang pun terpaksa menurunkan harga ikan,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen (DKP), Ir Prapto Purwanto, di kantornya, Jumat (12/12/2014).

Fenomena harga anjlok saat melimpahnya ikan di musim panen raya ikan tangkap di Kebumen sungguh realita memprihatinkan.  Apalagi nelayan baru saja terimbas kenaikan harga solar. Menurut Prapto, ketiadaan ruang-ruang pendingin ikan di pangkalan nelayan Kebumen merupakan penyebab utamanya.

Di sisi lain, ruang pendingin milik pedagang kapasitasnya tak memadai untuk menampung semua hasil tangkapan. Maklum saja,  hasil ikan tangkap  sejak November 2014 naik drastis dibanding Oktober 2014, dari 661.842 kilogram menjadi  3.668.779,95 kilogram atau naik 500 persen.

“Satu-satunya cara agar ikan tak terbuang sia-sia, ikan dijual murah agar cepat terjual. Pemkab Kebumen sempat merencanakan membuat sejumlah ruang pendingin ikan di 8 tempat penangkapan ikan/TPI di Kebumen, namun resikonya kami harus menanggung beban listrik dan operasional lainnya di musim paceklik ikan,” jelas Prapto.

Hasil pemantauan terhadap pelelangan 33 jenis ikan di 8 TPI di Kebumen sepanjang bulan November 2014, penurunan tajam harga ikan justru terjadi pada beberapa jenis ikan ekspor. Seperti lobster ukuran sedang dari Rp 332.863,-/kilogram di bulan Oktober 2014, turun menjadi Rp 280.962,-/kilogram di bulan November 2014. Bawal Hitam dari Rp153.000,-/kilogram turun menjadi Rp 29.408,-/kilogram dan kakap dari Rp 49.900/kilogram turun menjadi Rp 28.500,-/kilogram.(Dwi/KRjogja)