Spesies Lokal Bermunculan Lagi
KEBUMEN - Setelah sekian lama hilang, flora dan fauna di Kabupaten berslogan Beriman ini dihidupkan kembali. Menariknya, sejumlah spesies yang sebelumnya hilang, kini mulai kembali ke habitatnya. Seperti elang hitam, tukik (anak penyu), alap-alap sapi, dan bangau putih yang kembali ke Laguna Pantai Rowo, Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kebumen. Bahkan di wilayah Sempor mulai muncul macan.
"Sekarang penyu hijau juga mulai datang ke Pantai Petanahan," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Konservasi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kebumen, Sus Agus Sutirto kepada Suara Merdeka, Senin (8/12).
Menurut dia, kembalinya spesies lokal yang menjadi isu nasional, karena kelangkaannya itu menarik dicermati. Terlebih sejumlah spesies itu dilindungi, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya.
Sebelum ini, pihaknya pun lebih memilih untuk melestarikan merak kendati ada hutan produksi sudah siap ditebang. "Karena di hutan produksi itu ada merak, maka dijadikan hutan lindung," imbuh Sus Agus Sutirto sembari menunjukkan salah satu lokasi di Kebumen.
Terkait hal itu, Sus Agus Sutirto dipromosikan untuk mengikuti Diklat pimpinan yang diikutinya selama tiga bulan dan berakhir pada 19 Desember mendatang.
Keanekaragaman Hayati
Diklat itu dipusatkan di Balai Diklat Provinsi Jateng, Srondol, Semarang.
Dia membawa misi untuk membuat proyek perubahan dengan judul pembangunan mekanisme tata kerja pengelolaan, keanekaragaman hayati pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kebumen.
Sus Agus Sutirto yang menjadi di salah satu peserta itu mengangkat keanekaragaman hayati, di mana konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Seperti yang sudah tertuang dalam UU RI Nomor 5 Tahun 1990. Dia mengemukakan sumber daya alam hayati Indonesia ekosistemnya memiliki kedudukan dan peranan penting bagi kehidupan. Oleh karena itu perlu dikelola dan dimanfaatkan secara lestari bagi kesejahteraan masyarakat.
"Caranya dengan mengumpulkan berbagai stakeholders dengan mengedepankan kebersamaan membagnun," jelasnya.
Kemudian dia akan menyosialisasikan tujuannya, yakni membangun sistem keanekaragaman dan menyediakan data-data flora dan fauna di Kebumen. Tindaklanjutnya akan dibuat standar operasional prosedur perencanaan pengelolaan keanekaragaman hayati. (K5-32)
sumber : suaramerdeka