Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil
KEBUMEN - Harga kebutuhan pokok sampai Rabu (19/11) masih stabil usai kenaikan harga BBM per Selasa (18/11) lalu. Hal tersebut dikatakan Kasi Perlindungan Konsumen pada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kebumen, Agung Patuh.
Dari hasil pantauannya, hingga kemarin belum ada dampak kenaikan BBM terhadap kebutuhan pokok.
"Harga material bangunan juga masih stabil. Begitu pula barang-barang di toko-toko belum terlihat ada kenaikan," kata Agung yang juga Penyidik PNS itu. Pihaknya mengaku masih terus memantau perkembangan harga setelah kenaikan BBM hingga seminggu ke depan. Ia belum mengetahui apakah satu atau dua hari lagi harga-harga akan naik.
Sementara, harga bensin maupun solar bersubsidi di kalangan pengecer secara spontan naik paska keputusan kenaikan BBM oleh Pemerintahan Jokowi, di mana harga untuk premium yang sebelumnya Rp 6.500 per liter dinaikkan menjadi Rp 8.500 per liter.
Adapun solar dari Rp Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. "Untuk saat ini kenaikan harga di tingkat pengecer masih beragam, ada pengecer yang membandrol Rp 9.500 per liter dan solar Rp 8.500 per liternya.
Akan Naik
Banyak pula pengecer yang membandrol harga bensin Rp 10.000 per liter dan solar Rp 9.000 per liter," kata Wawan (30) pengecer bensin di kota Kebumen.
Kendati banyak pengecer yang membandrol harga bensin Rp 10.000 per liternya, namun Wawan mengaku lebih memilih menaikkan harga bensin menjadi Rp 9.500 per liternya.
Sebab dia beralasan tidak ingin memberatkan para pembeli, mengingat paksa kenaikan BBM sudah menyusahkan masyarakat.
Diakuinya, sejak kenaikan BBM kemarin hingga sekarang, masyarakat yang datang membeli bensin ke tempatnya atau pengecer lainnya tidak sebanyak hari-hari biasa.
Hal itu mungkin karena masyrakat belum terbiasa dengan harga bensin di tingkat pengecer yang lebih mahal dibandingkan di SPBU. "Kalau prinsip saya sih, walaupun untungnya sedikit, yang penting lancar," ungkapnya.
Berbeda dengan Sugeng (29) pengecer bensin di jalan Sarbini Kebumen yang lebih memilih membandrol harga bensin eceran menjadi Rp 10.000.
Dia beralasan, harga yang dia patok tersebut telah disesuaikan dengan kondisi kebutuhan hidup paska kenaikan BBM. Mengingat berbagai harga kebutuhan hidup juga akan naik. (K5-78)
sumber : suaramerdeka