Perkembangan Batik Kebumen Alami Pergeseran

KEBUMEN - Dibandingkan 10 tahun lalu, dunia perbatikan di Kebumen kini banyak perubahan, khususnya di hulu produksinya. Salah satunya berupa pergeseran peran di internal perajinnya.

"Berdasarkan penelitian kami, sejumlah buruh batik kini sudah menjadi juragan batik. Padahal dulu hanya buruh yang daya tawarnya rendah saat menyetorkan hasil garapannya kepada pengepul batik. Sebagai juragan pembuatan batik yang dibantu sejumlah buruh, kesejahteraan ekonomi mereka jelas meningkat," beber Cici Dharmawati, anggota Paguyuban Insan Peduli Batik Kebumen, di sekretariat organisasi tersebut, Kamis (25/09/2014).

Pergeseran peran tersebut menurut Cici merupakan fenomena evolusi dunia perbatikan Kebumen yang dipicu berbagai faktor. Diantaranya, dibangkitkannya kembali budaya batik guna mengantisipasi kepunahan seni batik dari bumi Indonesia. Salah satu upaya pelestarian batik yang mampu menunjang peningkatan produktifitas perajin batik di Kebumen adalah ditingkatkannya konsumsi batik oleh berbagai komponen
masyarakat.

"Seperti menjelang datangnya Hari Batik Nasional 2 Oktober 2014, para perajin batik Kebumen sejak sebulan terakhir ini kebanjiran order pembelian batik maupun undangan meramaikan kegiatan terkait Hari Batik Nasional 2014 yang diselenggarakan lembaga pemerintah maupun swasta di dalam dan luar Kebumen," ujar Cici.

Terpisah, Wahyuni, salah satu juragan batik dengan belasan buruh tetap dan tak tetap di Dukuh Lengkong Desa Jemur Kecamatan Pejagoan Kebumen, mengungkapkan bahwa selain menopang perekonomian desa, peran juragan batik adalah melestarikan seni batik di desanya. Berbekal berbagai pelatihan dan mengikuti pameran di berbagai daerah, dalam 10 tahun terakhir ini dirinya mampu bermetamorfosa dari buruh menjadi majikan.

"Sebagai buruh batik dulu dalam seminggu saya hanya bisa membuat selembar batik tulis yang laku Rp 75 ribu per lembar dengan keuntungan hanya Rp 15 ribu saja. Sekarang saya sudah punya relasi tetap di Semarang, Bandung, Jakarta dan Yogyakarta yang rutin meminta pasokan batik dari saya," ujar Wahyuni. (Dwi/krjogja)


SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/09/perkembangan-batik-kebumen-alami.html#ixzz3ENj8eaSM