Dampak Pemilu, Harga Genteng Anjlok
PEJAGOAN - Musim Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) ternyata membawa dampak kurang baik bagi para pengrajin genteng di Kebumen. Pasalnya sejak mendekati pelaksanaan Pemilu hingga sesudah,harga genteng di pengrajin anjlok. Hal itu disebabkan selama musim pemilu, jumlah pembeli genteng jauh lebih sepi ketimbang hari-hari biasa.
Menurut keterangan H Anwar (49) salah seorang pengrajin genteng asal desa Logede Kecamatan pejagoan, sepinya pembeli tersebut karena biasanya selama musim Pemilu seluruh dana pembangunan dari pemerintah ditunda pencairanya sampai Pemilu selesai. Akibatnya sebagian besar proyek pembangunan pemerintah menjadi ditunda selama Pemilu.
Dengan kondisi tersebut, secara otomatis pesanan genteng untuk memenuhi kebutuhan proyek pembangunan Pemerintah yang tadinya berjalan normal menjadi berhenti total. Akibat sepinya pembeli tersebut, para pengepul genteng terpaksa hanya berani membeli harga genteng dengan harga yang cukup rendah dari pengrajin. Hal itu mereka lakukan karena selama proyek pembangunan pemerintah belum dimulai lagi, genteng hanya ditumpuk digudang.
"Untuk harga genteng selama musim Pemilu ini saja turun menjadi Rp 1.300 perbuahnya dari para pengepul. Padahal harga normal sebelum Pemilu bisa mencapai Rp 1.700 perbuahnya,"terang Anwar baru-baru ini.
Atas sepinya pembeli dan anjloknya harga genteng sangat dikeluhkan pula oleh Rahmat (54) pengrajin genteng asal desa Kewayuhan Kecamatan Pejagoan Kebumen. Akibat sepi dan anjloknya harga genteng, Rahmat mengaku hampir tidak dapat menjalankan usaha gentengnya lagi alias terancam gulung tikar. Pasalnya biaya produksi dan harga jual sangat tidak sebanding atau hanya untung tipis.
"Kalau kondisi seperti terjadi dua bulan saja, maka akan banyak pengrajin genteng yang benar-benar gulung tikar. Selain itu juga akan menambah banyaknya pengangguran, karena jika usaha genteng tutup maka buruh-buruh geteng juga menjadi kehilangan mata pencaharianya,"tuturnya (ben/CK)
SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/05/dampak-pemilu-harga-genteng-anjlok.html#ixzz30zLADEUd