205 Calon Tamtama TNI AD Ikuti Dikmata : Pendaftar Capai 2.263 Orang

GOMBONG - Setelah menjalani rangkaian tes mulai administrasi, kesehatan, kesegaran jasmani, mental ideologi dan psikologi, 205 remaja lulus seleksi menjadi calon tamtama TNI AD di Kodam IV/Diponegoro. Selanjutnya selama lima bulan ke depan, para prajurit siswa akan mengikuti Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD di Depo Pendidikan (Dodik) Sekolah Calon Tamtama (Secata) A Rindam IV/Diponegoro di Gombong, Kebumen.

Upacara pembukaan Dikmata TNI AD Gelombong I Tahap I Tahun Anggaran 2014 digelar di Secara Gombong, Senin (28/4). Komandan Rindam IV/Diponegoro Kol Inf Muhammad Hasan selaku inspektur upacara sekaligus  membuka pendidikan. Pembukaan ditandai penyematan tanda siswa kepada seorang perwakilan prajurit siswa.

Saat membacakan amanat Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo, Danrindam berpesan, agar para prajurit siswa untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang cuma sekali. Mereka yang berhasil mengikuti pendidikan terpilih dari pendaftar yang mencapai 2.263 orang. Tidak sedikit yang sudah berkali-kali mendaftar hingga akhirnhya lolos mengikuti pendidikan. Bahkan, ada seorang prajurit siswa yang sudah sampai 15 kali mendaftar dan baru berhasil.

"Saya harapkan kalian segera menyesuaikan dengan kehidupan kemiliteran karena berbeda dengan sebelumnya. Dunia militer selalu diwarnai dengan sikap jujur, tegas, keras, berani dan disiplin disertai rasa setia dan loyalitas yang tinggi dan tidak mudah menyerah dalam kondisi apapun," ujar Danrindam.

Mahir Menembak

Usai upacara, Danrindam memberikan pembekalan kepada prajurit siswa di Ruang Jenderal Sudirman. Sebelumnya dia juga meninjau dapur modern Secata Gombong serta tempat makan para calon tamtama. Selanjutnya, para prajurit siswa akan mengikuti kegiatan orientasi sebelum mengikuti proses belajar mengajar.

Menurut Danrindam, kurikulum pendidikan TNI AD berubah menggunakan kurikulum tahun 2014. Selain ada mata pelajaran baru juga ada tuntutan kemampuan mahir menembak. Sebanyak 70 jam pelajaran, calon tamtama harus lulus kualifikasi menembak pratama. Guna mendukung kegiatan itu, dukungan senjata, munisi, perangkat lunak seperti buku referensi sudah disiapkan.

"Pelatih untuk menangani pelajaran juga sudah mengikuti pendidikan di Bandung," ujarnya.

Lebih lanjut, Danrindam menyampaikan, sarana dan prasarana pendidikan di Secata Gombong terus ditingkatkan. Selain memiliki dapur modern, anggaran pemenuhan gizi ditambah. Pada intinya, pihaknya telah merealisasikan pencegahan dihumanisasi terhadap prajurit.

Pada bagian lain, guna mencegah aksi penipuan dalam penerimaan calon prajurit, pola werping atau penerimaan saat ini labih ketat. Seleksi hanya dilakukan empat hari dan dilaksanakan di Rindam serta panitianya berasal dari pusat. Sampai sekarang pihaknya belum menerima laporan dari orang-orang yang dirugikan.

"Kepada masyarakat harus yakin bahwa tahapan seleksi prajurit TNI tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Jadi kalau ada yang mengaku dari instansi atau perorangan bisa menjamin anaknya lulus itu adalah modus penipuan," ujarnya. (J19-42)

 

sumber : suaramerdeka