Pemilih Diminta Kenali Caleg
KEBUMEN - Mantan penasihat KPK, Abdullah Hehamahua menyarankan agar masyarakat mengenali terlebih dahulu calon legislatif yang akan dipilih. Selanjutnya mengerucutkan menjadi tiga calon.
"Setelah itu Salat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah dalam menentukan pilihannya. Dan, setelah calon tersebut jadi, perlu dikawal," tandasnya.
Hal itu mengemuka dalam sarasehan pendidikan karakter dengan tema "Menyongsong Pemilu 2014" di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Selasa (4/3).
Diakuinya, untuk memilih pemimpin yang berkarakter sangat sulit. Terlebih ideologi partai saat ini nyaris tidak ada. Yang mengemuka justru ideologi uang. Elite partai pun dengan mudah pindah ke partai lain, yang menandakan tidak memiliki ideologi yang jelas.
"Jika disuruh berdoa, justru saya meminta agar calon legislatif itu tidak terpilih, supaya ada celah untuk masuk surga. Jika ingin terpilih dan masuk surga, maka janganlah keluarkan uang satu rupiah pun, kecuali untuk alat peraga," tandas Abdullah sembari menambahkan, pengeluaran uang dengan dalih infaq itu membodohi rakyat.
"Kalau mau infaq itu saat menjabat. Jangan bohongi rakyat," sambungnya dalam pemaparan yang dimoderatori Muhammad Dawamudin.
Tanya Jawab
Acara tersebut juga diisi sesi tanya jawab yang disampaikan oleh sejumlah peserta dari berbagai kalangan, mulai pelajar, mahasiswa, birokrat, hingga calon legislatif yang maju dalam Pemilu 2014 mendatang.
Selain Hehamahuan, narasumber lainnya adalah dosen Pascasarjana Universitas Pertahanan Indonesia dan Universitas Parahyangan Bandung, Haryo Budi Rahmadi.
"Pencerahan itu sangat berarti di saat pemilih sudah apartis terhadap Pemilu dan cenderung memilih golput," kata Suyatno, salah satu peserta sarasehan.
Terlebih, pemilih juga kebingungan dengan banyaknya calon legislatif yang berkompetensi dalam Pemilu mendatang, baik untuk DPRD Kabupaten, provinsi, maupaun pusat. Karena, pengalaman sebelumnya, saat sudah duduk di kursi legislatif mereka lebih mementingkan diri sendiri ketimbang masyarakat. Bahkan banyak yang terjerat kasus korupsi.
Haryo Budi Rahmadi yang mengupas tentang kepemimpinan Pancasila itu pun berharap agar masyarakat menghindari wangsit (uang disit/politik uang) dalam Pemilu. Kegiatan kerja sama antara pangkalan TNI AU Wirasaba, PWI, Kombatan serta Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Karakter Bangsa (FKMPKB) itu dibuka oleh wabup Djuwarni dan dihadiri sejumlah pejabat antara lain Sekda Adi Pandoyo. (K5-78)
sumber : suaramerdeka