PMI Imbau Kantor Kecamatan Siaga 24 Jam
KEBUMEN - Mengantisipasi berbagai bencana alam selama puncak musim penghujan Januari-Februari, Pengurus PMI Kebumen mengimbagu para camat dan staf di 26 kecamatan agar siaga selama 24 jam dan memberlakukan petugas piket.
"Kami masih menjumpai ada kantor kecamatan hari Sabtu tutup tidak ada yang jaga. Padahal dari data BMKG curah hujan di semua wilayah di Jateng masih tinggi sehingga semua pihak, termasuk PMI ranting di Kecamatan perlu siaga mengantisipasi bencana," tandas Sekretaris PMI Kebumen Kinanto, Selasa kemarin.
Menurut Kinanto, Sabtu lalu pihaknya menyerahkan bantuan untuk korban bencana tanah longsor dan banjir di Kecamatan Sruweng, Mirit dan Prembun. Bantuan tersebut sebagian berasal dari Kagama UGM yang diserahkan melalui PMI dan sebagian dari hasil bulan dana PMI.
Menurut dia, sifat bantuan dari PMI memang lebih untuk meringankan korban bencana alam seperti bantuan beras, sembako, minyak goreng atau peralatan dapur. Diharapkan bantuan itu bisa dipakai untuk kerja bhakti memperbaiki rumah warga yang rusak terendam banjir atau tertimpa tanah longsor serta untuk logistik kerja bakti.
Rehabilitasi
"Kalau bantuan yang bersifat rehabilitasi seperti material bangunan atau uang menjadi tanggung jawab BPBD. Selama ini kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan PMI menyiapkan tenaga sukarelawan selama 24 jam," terangnya.
Sementara itu Kades Sidoagung Kecamatan Sruweng Ahmad Komarudin menuturkan, hujan lebat dan terus menerus beberapa hari lalu mengakibatkan tanah longsor di beberapa titik. Yang cukup parah terjadi di Dukuh Bersole, mengakibatkan ruas jalan menuju Desa Sidoagung-Penusupan-Condongcatur sempat tertutup lumpur dan batu cadas.
Warga bersama BPBD dan DPU bekerja keras menyingkirkan lumpur. Bahkan terpaksa didatangkan alat berat untuk menyingkirkan lumpur yang menutup jalan poros desa itu.
"Di tebing yang longsor masih ada batu besar dan pihak BPBD sudah melakukan antisipasi agar batu bisa dihancurkan supaya tidak membahayakannya," tandas kades.
Menurut Komarudin, sebagai besar wilayah Desa Sidoagung memang berbukit dan dataran tinggi. Selama musim hujan terjadi longsor di empat titik, antara lain di Dusun Pecakbalung dan di wilayah RT 02/9. Namun tidak ada korban jiwa. (B3-86)
sumber : suaramerdeka