Kerugian Sektor Perikanan Rp 513 Juta : Kolam Ikan Diterjang Banjir

 

PREMBUN - Selain mengakibatkan 9.041 hektare sawah terendam banjir dan 4.501 hektare diantaranya puso, dampak banjir di Kebumen juga memporak-porandakan sektor perikanan budi daya.

Puluhan kolam ikan milik kelompok budi daya ikan (pokdakan) maupun masyarakat hanyut setelah diterjang banjir.

Merujuk data Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen, total kerugian akibat banjir di sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 513.205.000.

Kerusakan kolam akibat banjir tersebar 15 kecamatan meliputi Kutowinangun, Pejagoan, Adimulyo, Buluspesantren, Mirit, Sruweng, Ayah, Kuwarasan, Alian, Ambal, Puring, Kebumen, Bonorowo, Prembun dan Petanahan.

"Kerusakan cukup banyak di daerah banjir seperti di Puring dan Bonorowo. Di Puring ratusan ribu ekor ikan lele, gurami, patin, hanyut akibat banjir," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kebumen drh Hj Suhartilah Jumaryanti di sela-sela panen perdana Pokdakan Peneirma Bantuan Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budiaya (PUMP-PB) 2013 di Pokdakan Mekar Sejati Desa Kedungwaru, Kecamatan Prembun, Kebumen, Minggu (29/12).

Di Kecamatan Puring kolam ikan yang diterjang banjir milik kelompok Ulamsari Desa Sidobunder mengakibarkan 93.000 ekor lele yang baru satu bulan pemeliharaan hilang. Kemudian 9.200 ekor gurami ukuran tiga jari yang baru tebar hilang. Kerugian mencapai Rp 50,9 juta.

Selanjutnya, banjir juga menerjang kolam ikan milik kelompok Trikarya Desa Sidodai, Mina Sari Desa Kemujan dan Kelompok Mina Tani Desa Purwosari. Sebanyak 25.000 ekor gurami berukuran tiga jari yang baru tebar milik Pokdakan Mina Tani hanyut sehingga kerugian ditaksir Rp 62,5 juta.

"Kami sudah mendata seluruh kerugian akibat banjir dan melaporkan kepada bupati melalui sekretaris daerah," ujarnya seraya menambahkan meskipun tidak berjanji, pihaknya telah mengusulkan agar korban banjir mendapatkan bantuan.

Panen ikan lele, gurami dan nila secara simbolis dilakukan oleh Ketua Komisi IV DPR RI Ir HM Rohmahurmuziy MT atau Gus Romi bersama Sekda Kebumen H Adi Pandoyo SH MSi mewakili Bupati Buyar Winarso.

Dalam kesempatan itu, diberikan penghargaan kepada Pokdakan terbaik penerima bantuan program PUMP-PB 2013 yakni terbaik I Pokdakan Ulam Sari Desa Jatijajar, Ayah, terbaik II Pokdakan Mekar Sejati Desa Kedungwaru, Prembun dan terbaik III Pokdakan Mina Lega Berkah Desa Lemah duwur, Kuwaarasan. Selain itu diberikan penghargaan Pokdakan teladan 2013 kepada Pokdakan Sumber Rejeki Desa Meles, Adimulyo.

Ketahanan Pangan

Yanti panggilan akrabnya, menyampaikan pemerintah terus memberikan bantuan kepada Pokdakan. Tahun 2011 sebanyak empat kelompok, 2012 bertambah 27 kelompok dan tahun 2013 kepada 20 kelompok.

Tahun 2013 setiap kelompok mendapatkan bantuan sebesar Rp 65 juta. "Bibit ikan yang diberikan meliputi nila, gurami, dan lele," tandasnya.

Ketua Komisi IV DPR RI Ir HM Rohmahurmuziy MT mengatakan, pemerintah pusat melalui APBN 2014 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk cadangan ketahanan pangan. Salah satu penggunaan anggaran cadangan ketahanan pangan itu guna mengatasi bencana yang mengakibatkan kegagalan panen. Bukan hanya di sektor pertanian sawah, tetapi pertanian dalam arti luas seperti sektor perikanan.

"Kami memberikan kepedulian penuh dengan mengambil langkah dalam rangka memberikan penggantian," ujar Gus Romi seraya menyampaikan, pihaknya telah mendapatkan laporan kerugian di sektor perikanan maupun pertanian di Kebumen.

Tahun ini, imbuhnya dia memperjuangkan aspirasi sebanyak 20 kelompok dari anggaran di sektor kelautan dan perikanan khususnya perikanan budidaya. Sedangkan tahun depan diberikan kepada 25 kelompok.

Yang paling penting menurut dia, ialah pembelajaran. Sebab potensi kegagalan setiap pemula itu ada.

"Maka bagi kelompok yang pertama kali menerima, nantinya terlebih dahulu magang kepada kelompok yang sudah menerima agar kegagalan bisa diminimalisir," ujarnya. (j19-91)

sumber : suaramerdeka