17 Petani Desa Karanggadung Dijadikan Tim Ahli
KEBUMEN - Tak terbayangkan oleh Barsikin (43), warga Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Kebumen, bahwa aktivitas yang dijalani selama lima tahun ini mendapat apresiasi dari masyarakat luar negeri.
Ia dan 16 petani di desa setempat dijadikan tim ahli untuk menangani pemupukan di gurun pasir Katar.
"Saya dan teman-teman diminta mendemonstrasikan pemupukan di sana (gurun pasir Katar). Ternyata berhasil dan tanamannnya tumbuh subur," kata pria yang lebih akrab disapa Iping itu.
Kebanyakan orang, lanjut Iping, menganggap gurun pasir tidak bisa ditanami tumbuhan. Padahal, lahan yang gersang itu bisa disulap ijo royo-royo oleh Iping dan rekan-rekannya.
Iping dan teman-temannya yang beberapa hari di katar pun sudah membuktikan dan hasilnya di luar dugaan. Pupuk yang diracik sendiri itu mampu menyuburkan tanaman di gurun pasir Katar. Iping mengklaim pupuk yang dibuatnya itu tidak ada duanya di dunia.
Menurut bapak dua anak ini, ada trik-trik tertentu untuk menyuburkan tanaman di gurun pasir. Dari mulai pembibitan, pengolahan lahan dan pemberian pupuk. Namun trik tersebut hanya bisa dilakukan oleh 17 petani asal Karanggadung. Dan, racikan pupuknya hanya Iping yang tahu.
Pupuk Organik
Pupuk yang dibuat Iping memang hanya pupuk kandang biasa, yang dikenal dengan pupuk organik. Bahkan utamanya pun kotoran ternak, seperti sapi dan kambing. yang membedakan adalah racikannya. "Saya tidak mau menyebutkan karena sudah ada kontrak," imbuhnya.
Iping yang tengah mengembangkan usahanya itu telah digandeng oleh perusahaan pupuk kenamaan. Hingga kemudian diincar untuk menangani pemupukan tanaman di gurun pasir Katar.
Setelah kembali ke kampung halaman, Iping yang ditemui Suara Merdeka kemarin mengaku lebih memilih membantu petani di sekitarnya, dibandingkan menjadi tim ahli di Katar.
Pasalnya, untuk mencukupi kebutuhan petani sekitar saja masih kerepotan, tenaga yang membantu pembuatan pupuk tersebut juga sedikit.
Petani di wilayah seperti Ambal, Purworejo, Cilacap dan Yogyakarta sudah merasakan sendiri kehebatan pupuk buatan Iping. "Untuk peningkatan produksinya sih biasa, tetapi kualitasnya menjadi bagus dengan pupuk ini," kata Sardan (50), petani asal Mirit yang sudah panen terong 6 ton itu. (K5-86)
sumber : suaramerdeka