Harga Oyek Kebumen Naik Rp 6.000/Kg

KEBUMEN  - Di musim kemarau, masyarakat pegunungan Kabupaten Kebumen mengolah singkong menjadi oyek. Selain dijual, oyek juga dikonsumsi sendiri sebagai campuran nasi seperti di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso.

"Nasi tetap menjadi makanan pokok. Namun untuk lebih hemat, kami makan nasi oyek sebagai selingan. Terutama kalau musim kemarau," kata Paijah (70) warga Kalijering sambil menghaluskan singkong yang sudah siap menjadi oyek dengan cara ditumbuk.

Membuat oyek merupakan pekerjaan rumit dan butuh waktu berhari-hari. Untuk menghasilkan 1 kilogram oyek, diperlukan 3 sampai 4 kilogram singkong.Meski harus bersusah payah, warga mendapatkan nilai lebih dari sekedar menjual singkong.

"Sekarang harga oyek Rp 6.000 perkilogram. Lumayan ada keuntungan yang bisa buat memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Paijah yang ditemui belum lama ini. (Suk)(KRjogja.com)