Eksportir Sabut Kelapa Tingkatkan Produksi
KEBUMEN - Eksportir aneka produk dari sabut kelapa di Kabupaten Kebumen meningkatkan produksinya sejalan dengan penguatan nilai dolar AS terhadap rupiah, bahkan merambah ke negara lainnya.
"Menguatnya dolar akhir-akhir ini bisa memberikan hembusan angin yang lebih segar bagi perajin untuk meningkatkan produktifitas, khususnya produk yang berpeluang bagus untuk diekspor," ungkap Ny Hj Darda (40), warga Desa Ranteringin Kecamatan Buluspesantren Kebumen, salah satu produsen aneka produk berbahan baku sabut kelapa, Minggu (15/09/2013).
Penguatan ekspor tersebut menurut Hj Darda bukan berarti secara otomatis langsung terlihat berupa meningkatnya omset dalam waktu yang singkat. Sebab, jumlah produk yang diekspor saat ini berdasarkan nilai kontrak ekspor, beberapa bulan lalu. Sedangkan kontrak ekspor baru kini tengah dalam pembicaraan untuk mencapai kesepakatan, sangat berpeluang terjadinya peningkatan nilai ekspor.
"Peningkatan nilai ekspor itu nantinya berasal dari kontrak ekspor yang baru yang didukung oleh penguatan nilai dolar. Jadi penguatan dolar menjadi penyemangat dan angin segar bagi kami dalam memperjuangkan kesepakatan kontrak ekspor yang lebih besar, dalam waktu dekat ini," ujar Hj Darda.
Hj Darda dan sejumlah produsen produk berbahan baku sabut kelapa di Kebumen kini bermitra dengan ribuan perajin sabut kelapa Kebumen dan Cilacap, guna memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor. Adapun negara-negara yang selama ini rutin membeli aneka produk dari sabut kelapa adalah Cina, Korea Selatan, Jepang, Malaysia dan Italia untuk keperluan industri otomotif. (Dwi) (KRjogja.com)