Jalur Selatan Masih Dipadati Pemudik

 

KEBUMEN - Hingga H+5 Lebaran, kendaraan pemudik yang melintasi jalur selatan Kebumen masih cukup ramai. Bahkan kepadatan disejumlah titik sampai menimbulkan arus lalu lintas tersendat.

Berdasarkan pantauan Suaramerdeka, Selasa (13/8), sejumlah titik yang mengalami penumpukan kendaraan berada di pasar tumpah dan persimpangan jalan. Selain dipicu aktivitas warga yang menyeberang, kemacetan itu merupakan dampak kendaraan umum seperti bus yang terhenti di badan jalan.

Tampak di depan Pasar Kutowinangun, para sopir dengan senaknya terhenti di badan jalan untuk menaikturunkan penumpang. Hal yang sama terjadi di depan Pasar Prembun dan Pasar Jatisari.

Saling Serobot

Ketidakdisiplinan para pengguna menjadi catatan tersendiri dari aparat kepolisian. Berdasarkan analisis dan evaluasi Posko Operasi Ketupat Candi 2013 Polres Kebumen, penyebab utama kemacetan lalu lintas ialah ketidakdisiplinan pengendara mobil yang menyerobot jalur antrean kendaraan yang padat di depannya.

Ketidakdisiplinan para pengendara itu terlihat di ruas-ruas jalan yang tidak dijaga petugas Polri. Mereka mendahului melalui jalur kanan sehingga ketika berpapasan dengan kendaraan dari arah yang berlawanan menimbulkan kemacetan.

Pasalnya, kendaraan yang tetap tertib mengikuti antrean pun tidak mau memberikan kesempatan bagi penyerobot untuk masuk ke dalam antrean.

Beberapa ruas jalan yang rawan kemacetan akibat saling serobot antara lain antara pertigaan jeruk gulung samapi dengan persimpangan rel KA Karananyar, ruas jalan antara Hotel Aman Karanganyar sampai dengan Rumah Makan Joglo, kemudian dari SPBU Kedungfuji sampai dengan pertigaan Wero Gombong. Kemudian dari Pasar Gombong, Pertigaan Sangkalputung, Hotel Grafika hingga jembatan dobel Purbowangi.

Kapolres Kebumen AKBP Heru Trisasono SIK MSi melalui Kasubag Humas, AKP Wasidi mengatakan, pengemudi kendaraan bermotor yang terbukti menyerobot jalur dan berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas ditilang. Untuk itu pihaknya mengimbau para pengemudi disiplin meskipun tidak ada petugas yang mengawasi.

"Tidak usah saling mendahului hanya untuk lebih cepat beberapa menit, namun menjadikan kemacetan hingga beberapa jam," ujarnya. (J19-78)

sumber suaramerdeka