FKUB Minta Waspadai Gerakan Islam Transnasional

KEBUMEN-Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kebumen, Drs H Dawamudin Masdar MAg memprihatinkan sikap dan tindakan yang mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa akhir-akhir ini. Bahkan ada sebagian kelompok yang

memperlemah pilar-pilar kebangsaan dengan membawa alternative ideologi. Ditengarai, kelompok tersebut berasal dari gerakan Islam transnasional.

Karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk mewaspadai gerakan tersebut. Iebih lanjut, meredupnya nilai-nilai kebangsaan itu juga telah mengundang keperihatinan pimpinan lembaga negara. Dalam pertemuan di Gedung Mahkamah Konstitusi pada Selasa (24/5) 2011 silam menghasilkan kesepakatan antara lain meminta semua lembaga negara secara aktif mengambil tanggung jawab dalam upaya menguatkan Pancasila sebagai ideologi negara. "Tentunya yang sesuai dengan peran, posisi dan kewenangan masing-masing," kata Dawamudin.

Pancasila merupakan ideologi dan inspirasi untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun, harmonis dan jauh dari perilaku mendahulukan kepentingan kelompok atau golongan. Pancasila UUD 1945, NKRI dari BhinekaTunggal Ika adalah pilar yang harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Untuk mewujudkannya diperlukan rencana aksi secara nasional oleh suatu lembaga untuk melakukan sosialisasi dan penguatan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan Pancasila dan konstitusi," jelasnya.

 Bingkai Akhlak

Dawamudin yang juga Kepala MAN 2 Kebumen menambahkan, kemajemukan agama yang ada di Indonesia harus tetap dalam bingkai akhlak untuk membangun dan memberdayakan relasi inklusifitas persaudaraan dan kebersamaan antarpemeluknya. Bukan relasi yang menyuburkan persinggungan dan ketegangan.

"Masing-masing pemeluk agama harus menghargai dan mengadvokasi hak humanitas sesamanya dalam beragama," tutumya saat menjadi narasumber dalam Sarasehan Kebangsaan dengan tema "Menguatkan Peran Agama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bemegara" di Gedung PKK Kebumen, Selasa (17/7).

 Sarasehan kerjasama FKUB dengan Kantor KementerianAgama (Kemenag) Kabupaten Kebumen itu juga menghadirkan narasumber dari Solo Institute, Rahmat F Arief. Ketua Panitia Agus Gunarto SH mengemukakan, peserta yang mengikuti sarasehan berjumlah 100 orang.

Mereka berasal dari guru agama. "Kegiatan tersebut untuk memantapkan keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama di Kebumen," imbuhnya.

Selain ceramah juga diisi tanya jawab dan diskusi. Seperti yang disampaikan salah seorang peserta Widiastuti. Guru berjilbab itu menanggapi komentar peserta lain yang mengeluhkan kurangnya guru agama Kristen yang berstatus PNS. (K5-91)

 

Sumber : Koran Suara Merdeka